Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 18:28 WIB | Selasa, 14 Januari 2014

BNPB Uji Teknologi Modifikasi Cuaca Antisipasi Banjir Jakarta

BNPB Uji Teknologi Modifikasi Cuaca Antisipasi Banjir Jakarta
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan TNI Angkatan Udara, serta Pemprov DKI Jakarta menggelar jumpa pers terkait dengan teknologi modifikasi cuaca untuk menanggulangi curah hujan di Jakarta dan sekitarnya di Gedung Suma II Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (14/1) (Foto-foto : Dedy Istanto).
BNPB Uji Teknologi Modifikasi Cuaca Antisipasi Banjir Jakarta
Kepala BNPB Syamsul Maarif saat hadir menjelaskan teknologi modifikasi cuaca di Lanud Halim Perdanakusuma.
BNPB Uji Teknologi Modifikasi Cuaca Antisipasi Banjir Jakarta
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Wiriyatmoko hadir mewakili Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.
BNPB Uji Teknologi Modifikasi Cuaca Antisipasi Banjir Jakarta
Komandan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Marsekal Muda Bagus Puruhito saat memaparkan mekanisme kerja sistem teknologi modifikasi cuaca dengan menggunakan pesawat jenis Hercules milik TNI Angkatan Udara.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk redistribusi curah hujan wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya dilakukan hari ini, Selasa (14/1) di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat Hercules milik Angkatan Udara (AU).

Hal tersebut disampaikan dalam jumpa pers bersama dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif dengan Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Muda Bagus Puruhito dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Wiriyatmoko menjelaskan mekanisme alat TMC tersebut di depan awak media.

TMC merupakan alat yang dirancang manusia guna untuk mengintervensi terhadap proses terjadinya awan. Hal ini umumnya diaplikasikan untuk meningkatkan curah hujan dalam skema pengelolaan sumberdaya air di suatu wilayah dalam konteks mitigasi bencana kekeringan.

Begitu juga sebaliknya TMC juga bisa digunakan untuk mengurangi curah hujan yang berlebihan untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Melihat kondisi Jakarta sejak kemarin dilanda banjir dengan tingkat curah hujan yang tinggi, maka prinsip TMC kali ini menggunakan dua metode untuk mengurangi hal tersebut. Pertama dengan mempercepat proses awan menjadi hujan terhadap awan-awan yang sedang tumbuh di daerah upwind yang bergerak ke arah Jakarta dan sekitarnya. Dan yang kedua menganggu proses pertumbuhan awan di sekitar Jakarta dan sekitarnya yang bergerak meninggalkan Daerah Aliran Sungai (DAS) agar awan tidak menjadi hujan.

Metode ini dieksekusi menggunakan peralatan darat ground based generator (GBG) di 20 lokasi yang membangkitkan partikel-partikel halus untuk menciptkan efek persaingan terhadap awan yang menyebabkan awan sulit berkembang.

Rencananya operasi TMC akan disiagakan selama dua bulan ke depan  mulai hari ini sampai dengan 14 Maret 2014 dengan menggunakan pesawat Hercules dari Lanud Halim Perdanakusuma dan dua pesawat Cassa yang diterbangkan dari bandara Pondok Cabe.

BNPB telah menyiapkan anggaran sebesar 20 miliar rupiah untuk membiayai pelaksanaan TMC di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Hal ini terlaksana atas kerjasama antara BNPB dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, (BMKG) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home