Loading...
EKONOMI
Penulis: Bob H. Simbolon 18:03 WIB | Senin, 21 Maret 2016

British American Tobacco Malaysia Dikabarkan Relokasi Pabrik ke RI

British American Tobacco (BAT) (Foto: Istimewa)

PETALINGJAYA, SATUHARAPAN.COM - Penutupan bertahap pabrik perusahaan rokok British American Tobacco (BAT) yang berada di Malaysia memunculkan spekulasi akan memindahkan pabriknya ke Indonesia lantaran biaya operasi yang lebih murah. Hal tersebut diungkapkan seorang pengamat di Malaysia yang tidak ingin disebut namanya seperti dilansir kantor berita thesundaily pada hari Senin (21/3).

Dia juga mengatakan, bahwa biaya produksi tenaga kerja, listrik dan perpajakan di Indonesia lebih rendah daripada di Malaysia, hal ini yang membuat perusahaan untuk melakukan penutupan secara bertahap.

"Setiap perusahaan memiliki kebijakan sendiri, termasuk kebijakan pengadaan. Sehingga perusahaan perlu melihat pasar regional. Ketika menyangkut skala ekonomi, mereka mungkin ingin memusatkan pasar tertentu dan sisanya akan menjadi pusat distribusi, " kata dia 

Namun, dia mengatakan, terlalu dini untuk menyimpulkan mulai hilangnya daya saing perusahaan lantaran langkah BAT untuk menutup pabriknya di Malaysia.

"Langkah yang diambil BAT memberikan pesan bahwa lingkungan bisnis domestik tidak optimis," kata dia.

British American Tobacco Group, induk dari BAT, memiliki 44 pabrik di 41 negara, dan yang terdekat ada di Indonesia, Vietnam, Sri Lanka dan Bangladesh. Analis mengatakan keputusan BAT mendukung sikap negatif mereka terhadap prospek pertumbuhan industri tembakau Malaysia.

Kenaga Research mengatakan bahwa penataan ulang pengelolahan pabrik yang dilakukan ini secara positif untuk melindungi kepentingan BAP. 

"Langkah ini secara tidak langsung mengirimkan pesan negatif dan menegaskan kembali pandangan  pesimis kami pada prospek sektor tembakau lokal yang telah sangat tertekan oleh struktur cukai tinggi dan perdagangan gelap yang signifikan, " kata dia.

Peneliti Alliance DBS  mencatat bahwa perspektif sektor yang sulit diseret oleh penurunan konsumsi rokok per kapita karena populasi semakin sadar kesehatan,  risiko regulasi dan munculnya penawaran produk alternatif seperti rokok-e.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home