Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 21:04 WIB | Kamis, 09 Juli 2015

Buka Puasa Bersama KPK, Presiden “Diam Seribu Bahasa”

Presiden Joko Widodo. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memenuhi undangan buka puasa bersama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Presiden Jokowi tiba di Kantor KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pada pukul 17.15, dan langsung disambut oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki.

Namun, saat ditemui sejumlah awak, baik saat tiba ataupun hendak meninggalkan Kantor KPK, Presiden Republik Indonesia ketujuh tersebut “diam seribu bahasa”. Dia enggan menjawab pertanyaan sejumlah awak media yang telah menantikan di tangga masuk menuju kantor lembaga antirasuah tersebut.

Ketika hendak masuk ke Kantor KPK, Presiden Jokowi hanya tersenyum dan melambaikan tangannya kepada awak media, padahal sejumlah awak media yang menantikannya telah menyiapkan deretan pertanyaan, baik mengenai isu terkini seperti putusan MK yang mengabulkan permohonan uji materi terhadap Pasal 7 huruf r Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah ataupun pertanyaan lainnya yang merupakan “pesanan” masing-masing kantor awak media itu berasal.

Dengan mengenakan batik dan kopiah hitam, Presiden Jokowi yang turun dari mobil kepresidenan (RI 1) langsung masuk ke dalam Kantor KPK.

Begitu juga ketika hendak meninggalkan Kantor KPK, awak media yang telah menghentikan aktivitas makan, minum, dan merokok, demi mendapat pernyataan dari Presiden Jokowi, terpaksa “gigit jari”.  Karena, setelah menanti selama kurang lebih 20 menit, sosok yang dinantikan kembali tidak memberikan pernyataan, meskipun para awak media hanya ingin mengetahui terkait pesan-pesan atau pembicaraan informal yang terjadi antara Presiden dan sejumlah pemimpin lembaga hukum dalam acara buka puasa bersama KPK.

Presiden Jokowi hanya memberi kesempatan kepada para fotografer dan cameraman untuk mengabadikan gambarnya. Sementara para reporter, harus rela mengelus dada karena tidak mendapatkan pertanyaan sang presiden.

Saat acara dimulai, tidak terlihat jajaran menteri yang membidangi persoalan hukum, seperti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly, Menko Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno. Sedangkan yang hadir, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Jaksa Agung HM Prasetyo, dan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home