Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 07:48 WIB | Selasa, 07 April 2015

Bursa Saham Tokyo Melemah, Picu Penurunan Ekspor

Kapal container yang bersandar di pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priuk, Jakarta Utara yang merupakan salah satu terminal bongkar muat peti kemas terbesar dan tersibuk dengan pelayanan selama 24 jam sepanjang tahunnya. (Foto: Dedy Istanto)

TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Bursa Saham Jepang ditutup melemah setelah rilis data lapangan pekerjaan di AS menunjukkan adanya pertumbuhan yang melambat, penutupan yang melemah tersebut berakibat penurunan pada sektor ekspor negeri Sakura tersebut.

Seperti tercantum Bloomberg, Senin (6/4) memburuknya data lapangan kerja berimbas ke mata uang negara Paman Sam yakni dolar AS melemah.

Perusahaan-perusahaan di AS hanya menambah 126 ribu lapangan pekerjaan sepanjang Maret 2015. Tingkat pengangguran AS bertahan di level 5,5 persen hingga akhir Maret 2015. Rilis data ekonomi AS itu memberikan angin segar ke pasar keuangan.

Bursa Saham Tokyo  adalah bursa saham yang terletak di Tokyo, Jepang. Didirikan pada 15 Mei 1878, dan perdagangan dimulai di sana pada 1 Juni pada tahun yang sama.

Di lantai bursa, beberapa saham perusahaan Jepang mengalami pelemahan antara lain Fuji Heavy Industries Ltd., melemah 1.5 persen, Toshiba Corp. turun 4.9 persen. Saham perusahaan jasa pengiriman melemah tajam diantara 33 grup industri Topix dengan Nippon Yusen KK anjlok 2 persen. Sementara Saham Sharp melonjak 6.1 persen.

Sedangkan yen diperdagangkan di level 119.03 per dolar setelah Jumat kemarin menguat 0.6 persen yang menyusul adanya laporan pekerjaan menunjukkan para pengusaha di AS pada bulan Maret kemarin hanya mencetak lapangan pekerjaan sebesar 126,000 pekerja yang sekaligus terendah sejak Desember 2013 lalu.

Sedangkan untuk Jepang, data terbaru menegaskan kembali bahwa negara dengan perekonomian ketiga terbesar di dunia itu sedang merangkak keluar dari resesi. Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan tumbuh 2,2 persen pada kuartal keeempat 2014.

Kenaikan sebesar 126,000 pada sektor pekerjaan sangat kurang dari perkiraan sebelumnya pada survei Bloomberg dan dibandingkan dengan kenaikan 264,000 di bulan sebelumnya yang sekaligus lebih kecil dari laporan awal, hal itu menurut rilis data dari Departemen Tenaga Kerja AS. Sedangkan perkiraan rata-rata pada survei Bloomberg dari para ekonom menyatakan naik sebesar 245,000.  (bloomberg.com/bpfnews.com/reuters.com/ipotnews.com).

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home