Loading...
EKONOMI
Penulis: Eben Ezer Siadari 10:55 WIB | Kamis, 19 Maret 2015

Rupiah Mulai Siuman dan Bangkit Tinggalkan Level Rp 13.000

Petugas menghitung uang pecahan rupiah di layanan nasabah Bank BNI, Jakarta, Jumat (13/3). ( Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rupiah yang cukup lama terkapar dan melemah hingga menembus batas psikologis Rp 13.000 per dolar, mulai siuman dan bangkit meninggalkan level itu. Pagi ini, Reuters melaporkan rupiah menguat 1,4 persen menjadi Rp 12.980 per dolar AS.

Salah satu pemicu penguatan rupiah adalah kabar bahwa The Fed Amerika Serikat tampaknya belum ingin menaikkan suku bunga.

Kemarin (18/3), The Fed memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi dan inflasi negara AS, yang mengindikasikan bahwa bank sentral AS belum akan menaikkan suku bunga pinjaman dalam waktu dekat.

Sementara itu Bloomberg mengatakan nilai tukar rupiah di pasar spot Singapura pada pukul 08.17 WIB, menguat ke posisi Rp 12.990 per dolar AS, dibanding kurs pada penutupan kemarin pada Rp 13.178 per dolar AS.

Menurut analisis Samuel Sekuritas, sesuai dengan perkiraan, the Fed menghilangkan kata “sabar” dalam pernyataanya tentang rencana menaikkan suku bunga. Akan tetapi, di luar dugaan, survei internal the Fed justru memangkas proyeksi suku bunga the Fed sehingga menyebabkan harapan kenaikan suku bunga yang agresif jatuh.

Kejatuhan tersebut bersamaan dengan kejatuhan dollar index dan yield obligasi AS hingga dini hari tadi. Oleh karena itu, Samuel Sekuritas memperkirakan mata uang lain seperti yen dan euro mendapatkan momentum untuk menguat tajam terhadap dolar. Sementara dolar diperkirakan masih akan lemah di perdagangan Asia pagi ini.

Sementara itu, rupiah diperkirakan akan stabil, dan pada saat yang sama, BI diperkirakan lebih aktif intervensi pasar. Walaupun mata uang di Asia melemah hingga sore kemarin, rupiah berhasil menguat.

Intervensi oleh BI semakin aktif tidak lama setelah pernyataan bulanan Rapat Dewan Gubernur dirilis. Di kesempatan lain Deputi Senior Gubernur BI, Mirza Adityaswara, mengatakan bahwa nilai tukar rupiah sudah jauh lebih lemah dari nilai fundamentalnya. Rupiah diperkirakan menikmati momentum penguatan hari ini menyusul pelemahan dolar.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home