Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 09:58 WIB | Jumat, 24 Juni 2016

Calon Kapolri Akan Didik Anak Buahnya Tentang HAM

Komjen Pol Tito Karnavian. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Calon Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian berjanji mendidik anak buahnya tentang hak asasi manusia (HAM), terutama petugas polisi yang menangani terduga teroris.

Selain itu, Tito juga akan menggelar rapat khusus dengan para senior-seniornya di Densus 88 Antiteror.

“Supaya lebih hati-hati dalam menggunakan kekuatan yang keras, tapi tanpa mengorbankan mereka. Jangan sampai mereka menjadi takut. Kalau takut bisa bahaya lagi. Kita larang mereka menggunakan kekerasan, lawannya menggunakan kekerasan, akhirnya mereka menjadi patah hati. Itu akan lebih berbahaya. Nanti kelompok ini bisa lebih bebas melakukan aksinya," kata Tito  dalam agenda uji kelayakan (fit and proper test) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Kamis (23/6).

Tito juga berjanji akan mengusut apabila dalam penyidikan menemukan ada yang meninggal dunia. Namun, Tito tidak segan-segan akan mematikan lawan jika mengancam keselamatan petugas dan masyarakat.

“Mereka harus mengambil risiko juga untuk berhadapan dengan aparat negara yang terpaksa harus melumpuhkan mereka," kata dia.

Dalam uji kelayakan, Tito berjanji untuk memperbaiki Korps Bhayangkara. Ia menekankan pentingnya menjauhi budaya korupsi, hedonis, dan perilaku buruk kepada masyarakat.

"Ya, target nantinya, kalau seandainya bisa dituntaskan 100 persen. Kemudian asuransi atau kemudian BPJS dan belanja operasional bisa naik jadi 40 persen. Saya cukup optimistis rekan-rekan yang masuk polisi, jadi polisi yang baik. Setelah itu baru kami bisa melakukan penindakan tegas terhadap anggota yang menyimpang di lapangan dengan lebih konsisten. Ya, kita perkirakan paling tidak 2019 ada kemajuan yang signifikan,” kata dia.

Berkaitan dengan terorisme, kata Tito, sepanjang kelompok militan Islamic State Iraq and Syria (ISIS) ada di Suriah dan gejolak di Timur Tengah juga masih berkecamuk, negara-negara lain termasuk Indonesia akan mendapatkan spill over atau tumpahannya.

Karena itu, penyelesaian internasional untuk menyelesaikan ISIS di Timur Tengah, termasuk konflik di Suriah antara pemerintah dan pemberontak menjadi konsentrasi utamanya.

“Penyelesaian politik internasional itu lebih penting di samping tentu di tingkat lokal kita akan tangani lebih maksimal lagi,” kata dia.

 

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home