Loading...
INSPIRASI
Penulis: Tjhia Yen Nie 00:00 WIB | Minggu, 05 Januari 2014

Cluster Rohani

Rumah cluster (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – Suatu  hari seorang teman menanyakan berapa harga rumah di cluster perumahan tempat saya tinggal.  Saya lalu mencari informasi dari buletin setempat yang menunjukkan harga masing-masing cluster.  Walau dalam perumahan yang sama, setiap cluster memiliki harga berbeda.  Kemudian kami pun menyurvei cluster-cluster tersebut, ternyata di cluster mahal, mobil penghuninya rata-rata lebih mahal dibanding cluster yang lebih murah, demikian juga iuran kebersihannya. Saya simpulkan penghuni cluster berkorelasi positif dengan tingkat pendapatan.

Hal ini agak menjawab pertanyaan saya tentang banyaknya gereja.  Beberapa teman menganjurkan saya untuk mencoba datang ke gerejanya, supaya bisa membandingkan suasana dan pengajarannya, tentu gereja yang umatnya memiliki pendidikan tinggi, pengajarannya lebih rumit, memiliki pendeta yang lebih cerdas dan bisa mendidik sesuai tingkat intelegensia umat.  Bisa dibayangkan bila seorang pendeta lulusan S3 luar negeri yang lebih fasih berbahasa asing melayani umat yang tidak dapat berbahasa asing, tentu pengajarannya ”nggak nyambung”.

Saya bertemu seorang pembantu rumah tangga yang melayani ke desa-desa pada hari minggu, Senin sampai Sabtu dia kembali menjadi pembantu rumah tangga.  Agak sulit bagi orang-orang di tempat majikannya untuk menerima kenyataan bahwa pembantunya adalah pemberita firman.  Demikian juga  seorang pendeta yang sudah terbiasa duduk di kursi empuk melayani ke pelosok daerah, bukankah ”nggak level”?

Beberapa bulan lalu saya menitipkan kerabat saya yang sudah tua dan sakit-sakitan untuk dilayani gereja setempat.  Mereka adalah penganut kepercayaan tradisi yang menghormati arwah orangtua dan dewa yang diturunkan dari cerita orangtua sebelumnya.  Setelah 1-2 kali ke gereja tersebut, pelayan gerejanya marah melihat tradisi yang masih berlangsung.  Saya berpikir apakah mereka tahu beda seseorang yang belum mengenal Allah dengan yang sudah lahir dalam keluarga Kristen? Atau, mungkin saya salah cluster dalam menempatkan mereka?

Hidup di dunia yang bercluster membuat saya mawas diri dan bertanya-tanya, di manakah letak hati dalam cluster kehidupan rohani?

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home