Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 12:03 WIB | Rabu, 04 Maret 2015

CORE: Jokowi Fokus Dulu pada Penciptaan Lapangan Kerja

Mohammad Faisal Direktur Riset CORE Indonesia (kiri) dan Ekonom dari lembaga kajian ekonomi Center of Reform on Economics (CORE), Akhmad Akbar Susamto (kanan). (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ekonom dari lembaga kajian ekonomi Center of Reform on Economics (CORE), Akhmad Akbar Susamto mengatakan pemerintah jangan hanya memfokuskan pada pertumbuhan ekonomi, namun juga melihat penciptaan lapangan kerja dalam negeri.

"Selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak banyak memengaruhi jumlah pengangguran. Banyak pengamat yang tidak percaya dengan data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi melambat tetapi jumlah pengangguran justru berkurang," kata Akbar dalam diskusi "Tantangan Penciptaan Lapangan Kerja di Era Kabinet Kerja" di sebuah restoran di Jakarta, Selasa (3/3).

Salah satu pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada ini menjelaskan pertumbuhan ekonomi tidak serta merta menurunkan jumlah pengangguran.

Presiden Joko Widodo dalam pemaparan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara beberapa waktu lalu menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh tahun dalam lima tahun mendatang. Diharapkan dengan pertumbuhan tersebut dapat menekan jumlah pengangguran yang terus meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Februari 2015, jumlah pengangguran terbuka pada mencapai 7,24 juta orang, meningkat hingga 170.000 orang dibanding Agustus 2013.

Akbar setuju dengan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh aktivitas konsumsi yang besar di masyarakat, namun tidak bisa tanpa diimbangi membuka lapangan mata pencaharian baru.

Konsumsi rumah tangga, menurut Akbar tidak dapat dijadikan sebagai patokan utama pertumbuhan ekonomi karena investasi langsung relatif kecil.

Pemerintahan Jokowi melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menargetkan untuk menggenjot investasi dalam lima tahun ke depan hingga mencapai  3.519 triliun rupiah atau lebih dari dua kali lipat realisasi investasi periode  2010-2014.

Akbar menjelaskan untuk mencapai target tersebut seharusnya pemerintah berpikir meningkatkan investasi langsung ke Indonesia.  Pemerintah dinilai perlu membuat kebijakan agar menarik investasi masuk ke Indonesia. Keringanan pajak terhadap dunia bisnis dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah invetasi. Pemberian insentif pajak seperti tax allowance dapat dilakukan.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home