Daerah Perlu Meningkatkan Ekonomi Berbasis Pariwisata Tradisional
SIROMBU, SATUHARAPAN.COM – Banyak provinsi atau kabupaten di Indonesia perlu meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui kegiatan ekonomi berbasis pariwisata.
Hal itu menjadi salah satu hal yang direkomendasikan Retha Andoea, Sekretaris Jenderal Young Men's Christian Association (YMCA) pada Kamis (6/11) malam di gedung pertemuan Orahua Niha Keriso Protestan (ONKP) di Kecamatan Sirombu, Nias Barat, Kepulauan Nias.
Retha berpendapat hal itu merupakan salah satu hal yang tidak bisa ditunda lagi. “YMCA percaya, saat ini ekonomi bangkit melalui sektor pariwisata, Kami memberi rekomendasi dalam kaitan pengembangan ekonomi, saat ini ekonomi berbasis pariwisata harus berlandaskan kepada kepentingan masyarakat, tidak mengedepankan penerbangan atau penginapan murah saja di tujuan destinasi wisata baru,” kata Retha.
Retha diminta memberi materi oleh panitia PRPG (Persekutuan Raya Pemuda Gereja) karena YMCA merupakan salah satu organisasi yang berkaitan dengan kepemudaan dan kekristenan di dunia dan memiliki kantor cabang di beberapa kota di Indonesia.
PRPG merupakan salah satu bentuk pertemuan yang digelar sebelum Sidang Raya XVI PGI, yang berlangsung mulai Rabu (5/11) hingga Sabtu (8/11) di Sirombu, Nias Barat.
YMCA, menurut Retha, melihat banyak daerah berpotensi menjadi pariwisata unggulan, hanya saja pemerintah, dalam hal ini pemerintah daerah, provinsi, kabupaten, dan kecamatan, tidak memiliki cara meningkatkan potensi tersebut.
“Saat ini bisa kita lihat contoh nyata di Kabupaten Wonosobo (Provinsi Jawa Tengah), yang Dinas Pariwisata memberi pelatihan kepada warganya untuk menjadi tuan rumah yang baik untuk proses homestay,” kata Retha.
Retha menyimpulkan, untuk memajukan suatu ekonomi di sebuah daerah terutama dari sektor pariwisata, tidak perlu membangun hotel atau fasilitas pariwisata lainnya.
Young Men's Christian Association adalah suatu organisasi Kristen dunia yang beranggotakan lebih dari 58 juta orang dari 125 asosiasi kebangsaan yang didirikan pada 6 Juni 1844 di London, Inggris.
Organisasi kepemudaan itu bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip Kekristenan dalam praktik dengan mengembangkan "tubuh, jiwa, dan roh" yang sehat (healthy "body, mind and spirit").
Organisasi ini memberikan pelatihan kepada anak-anak muda, terutama pelatihan mengelola fasilitas olahraga, pendidikan luar sekolah, dan penginapan. YMCA terdapat di banyak negara di dunia.
Editor : Sotyati
Sri Mulyani Klarifikasi Alasannya Kerap Bungkam dari Wartawa...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan ter...