Loading...
INDONESIA
Penulis: Martha Lusiana 17:39 WIB | Selasa, 16 Juni 2015

Dahlan Iskan Bersedia Ganti Dana Pengeluaran Mobil Listrik

Dahlan Iskan. (Foto: bumn.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dahlan Iskan mengaku bersedia mengganti seluruh pengeluaran sponsorship ataupun CSR (Corporate Social Responsibility) untuk pengadaan mobil listrik kalau memang proyek tersebut tidak diperbolehkan menggunakan dana CSR.

Ia pun juga merasa sedih karena mantan anak buahnya telah ditetapkan menjadi tersangka terkait CSR/sponsorship tersebut.

“Saya merasa sedih karena mantan anak buah saya di kementerian BUMN dijadikan tersangka karena mengkoordinasikan CSR/sponsorship untuk pembuatan mobil listrik,” ujar Dahlan, melalui blog pribadinya gardudahlan.com tertanggal 15 Juni, Selasa (16/6).

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menjelaskan, mobil listrik itu dibuat bertujuan untuk dipersembagkan sebagai program green energy pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Bali pada Desember 2013 lalu.

Dahlan menyebut Ir. Dasep Ahmadi, MSc, sebagai orang yang dipercaya mengerjakan proyek itu. “Memang saat itu baru lulusan ITB (Institut Teknologi Bandung, Red) yang sudah membuktikan secara nyata mampu membuat mobil listrik,” ujar dia melanjutkan.

Ia pun mengaku belum mengetahui jumlah dana yang ia butuhkan untuk mengganti seluruh pengeluaran proyek itu. Namun, apabila uangnya tidak cukup, Dahlan yakin bisa meminta bantuan teman-temannya untuk membeli mobil listrik itu.

“Saya belum tahu berapa dana untuk pengembangan mobil listrik tersebut. Tapi kalau uang saya tidak mencukupi, saya yakin bisa minta tolong teman-teman saya yang peduli dengan kemajuan anak bangsa untuk membeli mobil tersebut,” kata dia.

Perkara itu menjadi kesedihan baginya. Pasalnya, Dahlan mengatakan bahwa selama ini BUMN telah menaruh perhatian pada program sosial, seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. Namun kini, program itu menjadi perkara pidana.  

“Saya sedih masalah ini jadi perkara pidana. Saya berharap teman-teman tidak patah semangat,” ujar Dahlan.

“Selama ini BUMN juga mengalokasikan dana yang besar untuk pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, olahraga dan sebagainya. Saya juga tidak tahu apakah yang seperti itu juga tidak boleh,” begitu kata dia menaruh pertanyaan.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home