Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 09:57 WIB | Jumat, 21 Februari 2014

Dalai Lama Akan Bertemu Obama pada Jumat

Dalai Lama pemimpin tertinggi Tibet. (Foto: AFP)

WASHINGTON, SATUHRAPAN.COM - Presiden Barack Obama dijadwalkan akan menerima kunjungan pemimpin spiritual Tibet yang di pengasingan Dalai Lama di Gedung Putih pada Jumat (21/2). Pertemuan tersebut kemungkinan untuk membuat pemerintah China marah.

"Presiden akan bertemu dengan Dalai Lama dalam kapasitasnya sebagai pemimpin agama dan budaya yang dihormati secara internasional," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Caitlin Hayden.

Obama terakhir bertemu dengan Dalai Lama, sesama pemenang Nobel perdamaian, di Gedung Putih pada tahun 2011 dalam sebuah pembicaraan yang memicu respon marah dari Beijing. Pada saat itu China mengatakan bahwa pertemuan telah merusak hubungan Sino -AS.

Pertemuan yang memiliki sensitivitas itu tertulis dalam jadwal harian presiden sebagai tertutup untuk pers.

Pertemuan direncanakan di Map Room di lantai dasar Gedung Putih tempat tinggal Presiden Obama, bukan di Oval Office di West Wing, yang biasanya digunakan oleh Obama bertemu dengan para pemimpin asing dan kunjungan pejabat.

Hayden juga menggarisbawahi bahwa Amerika Serikat mendukung pendekatan Dalai Lama tetapi mengakui Tibet sebagai "bagian dari Republik Rakyat China.

"Kami tidak mendukung kemerdekaan Tibet," kata Hayden.

"Amerika Serikat sangat mendukung hak asasi manusia dan kebebasan beragama di China. Kami prihatin tentang berlanjutnya ketegangan dan situasi hak asasi manusia yang memburuk di wilayah Tibet dari China."

Hayden mengatakan, pemerintahan Obama akan memperbaharui tuntutan kepada pemerintah China untuk melanjutkan dialog dengan Dalai Lama atau wakilnya, tanpa prasyarat.

China selama beberapa dekade menentang pejabat asing bertemu Dalai Lama, yang melarikan diri ke India pada 1959 setelah pemberontakan yang gagal terhadap kekuasaan China.

Pemimpin Budha yang dihormati mengatakan ia mendukung otonomi yang lebih besar bagi Tibet bukan kemerdekaan.

Tapi ketegangan antara Tibet dan pihak berwenang China berjalan tinggi.

Lebih dari 120 orang Tibet telah membakar diri dan bunuh diri dalam beberapa tahun terakhir untuk memprotes apa yang mereka lihat sebagai penindasan oleh pemerintah dan kontrol China terhadap hak mereka untuk menjalankan agama mereka. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home