Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 16:44 WIB | Senin, 06 Juni 2016

Delapan Proyek Investasi Rp 1,45 T Manfaatkan Layanan KLIK

Ilustrasi. Pembangun gedung di kawasan Cawang, Jakarta Timur. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menilai Layanan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) semakin diminati oleh investor.

Dalam monitoring yang dilakukan BKPM tercatat ada delapan proyek investasi baru yang memanfaatkan fasilitas KLIK sepanjang 30 Mei - 3 Juni 2016. Kedelapan proyek tersebut memiliki nilai investasi Rp 1,45 triliun dengan luas tanah 21,60 hektare di dua kawasan industri peserta KLIK.

Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan dengan penambahan delapan proyek tersebut, total ada 40 proyek investasi yang sudah memanfaatkan layanan KLIK dengan nilai total investasi mencapai Rp 57,08 triliun dengan luas tanah sebesar 618,64 hektare.

Franky merinci, dari 40 proyek tersebut, 17 di antaranya sudah memasuki tahap konstruksi di delapan kawasan industri dengan nilai investasi Rp 9,19 Triliun dan luas tanah 215 hektare. Sementara itu, 23 proyek lainnya dalam tahap persiapan untuk konstruksi di lima kawasan industri dengan nilai investasi Rp 47,89 Triliun dan luas tanah 403,64 hektare.

“BKPM terus melakukan pemantauan agar proyek-proyek yang sudah memanfaatkan layanan KLIK ini, sehingga tujuan dari inisiatif ini dapat tercapai. Maksud KLIK adalah untuk mendorong akselerasi realisasi investasi,” kata Franky dalam keterangan resmi ke media, hari Senin (6/6).

“Dengan investor langsung melakukan proses konstruksi ke kawasan industri yang ditetapkan maka terjadi percepatan dari time lag komitmen investasi ke realisasi investasi,” dia menambahkan.

Deputi Kepala BKPM Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba Hutapea menjelaskan pihaknya juga melakukan verifikasi proyek-proyek yang akan memanfaatkan layanan KLIK. Dia menyebutkan, melalui Project Officer KLIK di BKPM, pihaknya telah memfasilitasi proses perizinan di beberapa kawasan industri yang mengimplementasikan KLIK.

“Kami juga terus melakukan koordinasi dengan kementerian koordinator perekonomian, kemudian koordinasi di daerah dengan pemerintah daerah dan pengelola kawasan industri,” katanya.

KLIK merupakan terobosan yang dilakukan pemerintah untuk mendorong pencapaian target investasi nasional tahun ini yang mencapai Rp 594,8 triliun, yang diluncurkan Presiden Jokowi 22 Februari 2016 yang lalu. 

Saat ini, tercatat 14 kawasan industri yang telah ditetapkan untuk dapat mengimplementasikan fasilitas KLIK dengan total luasan 10.022 hektare. 14 Kawasan industri tersebut tersebar di enam provinsi yakni Jawa Tengah terdiri dari tiga kawasan industri seluas 840 hektare, Jawa Timur terdiri dari satu kawasan industri seluas 1.761 hektare.

Kemudian Sulawesi Selatan satu kawasan industri seluas 3.000 hektare, Banten terdiri dari tiga kawasan industri dengan total luas lahan 3.170 hektaree, Jawa Barat terdiri dari lima kawasan industri dengan total luas lahan 1.111 hektare dan Sumatera Utara terdiri dari satu kawasan industri seluas 100 hektare.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home