Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 18:57 WIB | Kamis, 30 April 2015

Demo Buruh Besok Angkat Isu Persamaan Gender

Sejumlah buruh yang tergabung dari berbagai serkat buruh berunjuk rasa di depan gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/4). Dalam aksi jelang peringatan Hari Buruh tersebut mereka menyerukan sejumlah tuntutan salah satunya hapus sistem kerja alih daya. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal‎ mengatakan rangkaian May Day, pada Jumat (1/5) akan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal International Trade Union Confederation (ITUC) Sharan Burrow.

Sementara, untuk isu yang akan diangkat, dia menjelaskan masalah pekerja perempuan yang harus mendapat perlindungan sama seperti pekerja laki-laki.

"Rangkaian May Day besok akan dihadiri juga oleh Sekjen ITUC Sharan Burrow. Kita akan angkat isu bagaimana pekerja perempuan harus mendapat perlindungan sama seperti pekerja laki-laki," ujar Said di Jakarta, Kamis (30/4).

Selain itu, Presiden KSPI menyampaikan sekitar 150 ribu buruh yang diperkirakan melakukan rally dari Istana Negara sampai Stadion Utama Gelora Bung Karno akan meminta upah layak untuk melawan upah murah.

Sebab, menurut dia, Tiongkok dan Jepang sudah berjanji akan berivestasi sebesar Rp 917 triliun di Indonesia. "Kami meminta kebutuhan layak 60 item diubah menjadi 84 item, demi mengejar ketertinggalan Indonesia dari Thailand Filipina, dan malaysia," ujar Said.

Selanjutnya, dia mengatakan buruh juga meminta penghapusan sistem kerja outsourcing Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Bersama isu-isu publik lainnya, seperti turunkan harga BBM, elpiji, dan tarif dasar listrik," ucap Said.

Menurut dia, kenaik‎an harga-harga tersebut telah membuat daya beli buruh menurun, dan buruh tidak mau diletakkan dalam mekanisme pasar harga-harga yang bersifat pokok itu.

"Hentikan juga keserakahan perusahaan muliti nasional, karena mereka meraup keuntungan yang begitu besar, karena memberikan upah buruh rendah, jaminan pensiun terbatas, jaminan kesehatan terbatas, tapi masih menggunakan sistem kerja outsourcing," ujar Presiden KSPI itu.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home