Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 08:20 WIB | Sabtu, 28 September 2013

Dewan Keamanan PBB Sepakati Resolusi untuk Suriah

Pemungutan suara pada siding Dewan Keamanan PBB, Sabtu (28/9). (Foto; dari Aljazeera.com)

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah menyepakati  sebuah resolusi untuk mengamankan dan menghancurkan persediaan senjata kimia Suriah.

Pemungutan suara dilakukan pada hari Jumat (27/9) waktu setempat pada Dewan keamanan yhang beranggota 15 negara. Resolusi itu merupakan pertama disepakati terkait konflik Suriah sejak dimulai pada Maret 2011.

Dua resolusi yang diajukan sebelumnya gagal disepakati karena veto oleh dua anggota tetap Dewan Keamanan, Rusia dan China. Resolusi itu diajukan pihak Barat untuk menekan rezim Presiden Bashar Al-Assad untuk mengakhiri kekerasan di sana.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengatakan kepada dewan, segera setelah pemungutan suara itu, dia bertujuan mengadakan konferensi perdamaian bagi Suriah pada bulan November mendatang.

"Resolusi bersejarah hari ini adalah berita pertama bagi harapan di Suriah dalam waktu yang lama," kata Ban.

Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia ( OPCW ) di Den Haag yang mengawasi senjata kimia dunia, sebelumnya telah menyetujui rencana pelucutan senjata untuk Suriah yang membuka jalan bagi pemungutan suara di PBB dan menghasilkan resolusi tersebut.

Transisi Politik

Hal itu juga untuk pertama kalinya, dewan mendukung peta jalan untuk transisi politik di Suriah yang diadopsi oleh negara-negara kunci pada bulan Juni 2012 dan menyerukan konferensi internasional yang akan diselenggarakan "sesegera mungkin'' untuk dilaksanakan.

Resolusi itu menyerukan konsekuensi jika Suriah gagal mematuhinya, tetapi hal itu masih akan bergantung pada dewan untuk menyepakati resolusi lain berkaitan dengan ketidakpatuhan Suriah.

Juru bicara OPCW, Michael Luhan, mengatakan setelah pertemuan Dewan Eksekutif pada pukul 12.38 (12.38 Sabtu dinihari WIB)  pengawas telah mengadopsi keputusan tentang program akselerasi oleh OPCW untuk menghancurkan senjata kimia Suriah.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, telah menyebutkan bahwa dokumen OPCW tentang aturan pelucutan senjata kimia Suriah yang disepakati pada tengah malam hari Sabtu.

Penggunaan Kekuatan Militer

Namun demikian, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyebutkan bahwa resolusi yang disahkan itu tidak berarti ancaman untuk  penggunaan kekuatan militer.

Pihak Suriah sendiri sebelumnya telah berjanji akan menyerahkan cadangan senjata kimia yang dimiliki. Hal itu terjadi menyusul laporan tim penyelidik PBB yang menyebutkan bukti yang kuat digunakannya senjata kimia di negeri itu dan telah menewaskan ratusan orang.

Namun demikian, pihak internal Suriah masih sdaling menuding tentang siapa yang menggunakan senjata kimia. Resim Al-Assad menuding pihak opisisi, sementara pihak opisisi menuding militer pemerintah.

Digunakannya senjata kimia di sana telah mengundang kecaman keras dunia internasional dan hal itu menjadi tekanan kuat bagi Suriah untuk menyelesaikan masalah ini. Namun dengan keluarnya resolusi Dewan Kemanan PBB, masih ada pertanyaan apakah Suriah akan mematuhi resolusi tersebut. (bbc.co.uk / Aljazeera.com)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home