Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 23:53 WIB | Rabu, 21 Oktober 2015

Dewi Yasin Limpo Ditetapkan sebagai Tersangka Suap

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didampingi anggota Pamdal menggeledah ruang kerja anggota DPR dari Fraksi Partai Hanura, Dewi Yasin Limpo, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/10). Penyidik KPK melakukan penggeledahan serta menyegel ruang kerja anggota DPR Fraksi Partai Hanura tersebut setelah tertangkap dalam sebuah operasi tangkap tangan pada Selasa (20/10). (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Hanura Dewi Yasin Limpo sebagai tersangka kasus suap proyek pembangkit listrik di Papua.

"Dari hasil gelar perkara dan penyelidikan disimpulkan terjadi dugaan tindak pidana korupsi yang diduga dilakukan DYL (Dewi Yasin Limpo) selaku Anggota Komisi VII DPR RI, " ujar Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua KPK Johan Budi di Jakarta, hari Rabu (21/10).

Johan mengatakan dugaan penerimaan suap oleh Dewi ini berhubungan dengan proyek pengembangan pembangkit listrik mikrohidro di Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua. Dewie selaku Anggota Komisi VII yang membidangi energi, sumber daya mineral, riset dan teknologi, serta lingkungan hidup, terkait pengembangan proyek Pembangkit Listrik Mikrohidro di Kabupaten Deiyai.

"Jadi ini (suap) rencananya diberikan untuk dimasukkan pada anggaran 2016," tuturnya.

Dewi disangkakan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah menjadi UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

"Sampai saat ini, pemeriksaan terhadap tersangka masih intensif dilakukan oleh penyidik," tambahnya.

Sebelumnya, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang membidangi energi, sumber daya mineral, riset dan teknologi, serta lingkungan hidup dari Fraksi Partai Hanura Dewi Yasin Limpo pada Selasa (20/10).

Selain Dewi, KPK juga mengamankan enam orang pada Selasa malam itu.

Dalam OTT yang dilakukan di Kelapa Gading dan Bandara Internasional Soekarno Hatta, barang bukti berupa uang sebanyak 177.700 dolar Singapura dan telepon genggam yang kemudian juga disita oleh KPK. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home