Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 11:26 WIB | Jumat, 20 Mei 2022

Di Pengadilan, Tentara Rusia Minta Maaf Karena Bunuh Warga Sipil

Perwakilan korban, Kateryna Shelikhova, duduk di sebelah tentara Rusia, Vadim Shishimarin, 21 tahun, yang diduga melanggar hukum dan norma perang, selama sidang pengadilan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Kiev, Ukraina pada hari Rabu, 18 Mei 2022. (Foto: Reuters)

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Tentara Rusia yang pertama diadili atas kejahatan perang di Ukraina meminta "pengampunan" di pengadilan Kiev pada hari Kamis (19/5) ketika dia memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana dia membunuh seorang warga sipil di awal invasi Moskow.

“Saya tahu Anda tidak akan bisa memaafkan saya, tetapi saya tetap meminta maaf kepada Anda,” kata sersan Rusia berusia 21 tahun, Vadim Shishimarin, di pengadilan, berbicara kepada istri seorang warga sipil berusia 62 tahun yang dia akui telah membunuhnya pada hari-hari pertama invasi.

Shishimarin menghadapi kemungkinan hukuman penjara seumur hidup di Ukraina atas tuduhan kejahatan perang dan pembunuhan berencana.

Dia mengatakan kepada pengadilan bahwa dia menembak pria itu saat dia dan beberapa tentara Rusia lainnya sedang mundur dan mencoba untuk bergabung kembali dengan unit mereka di Rusia.

Para tentara menemukan sebuah mobil sipil, sebuah Volkswagen, yang mereka bajak. “Kami ingin pergi ke tempat tentara kami berada dan kembali ke Rusia,” kata Shishimarin.

“Dalam perjalanan kami saat kami mengemudi, kami melihat seorang pria. Dia sedang berbicara di telepon. Dia bilang dia akan menyerahkan kita.”

Shishimarin mengatakan tentara Rusia lainnya di dalam mobil, yang dia katakan bukan komandannya dan yang dia sebut sebagai tentara "tidak dikenal", "meminta saya untuk menembak."

"Dia mulai mengatakan dengan nada tegas bahwa saya harus menembak," katanya kepada pengadilan. “Dia mengatakan bahwa saya membuat bahaya jika saya tidak melakukannya. Aku menembaknya dari jarak dekat. Itu membunuhnya.”

Prajurit yang tampak muda, mengenakan hoodie abu-abu dan biru, melihat ke tanah dengan kepala bersandar pada kotak pertahanan kaca tempat dia ditahan saat Kateryna Shelipova bersaksi tentang kematian suaminya.

Tentara Rusia lainnya diperkirakan akan diadili di Ukraina segera, karena Kiev mengatakan telah membuka ribuan kasus kejahatan perang sejak Moskow melancarkan invasi. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home