Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 08:26 WIB | Senin, 02 November 2020

Di Tengah Tuntutan Reformasi, Raja Thailand Temui Pendukungnya

Raja Maha Vajiralongkorn, kiri tengah mendengarkan seorang pendukungny, dan Ratu Suthida di kanan raja, di Bangkok, Thailand, hari Minggu (1/11/2020). (Foto: AP)

BANGKOK, SATUHARAPAN.COM-Di bawah tekanan yang meningkat dari pengunjuk rasa yang menuntut reformasi monarki, raja dan ratu Thailand bertemu hari Minggu (1/11) dengan ribuan pendukung yang memujanya di Bangkok, berbaur dengan warga di jalan setelah menghadiri upacara keagamaan di dalam Istana Agung.

Kerumunan pemuja kerajaan menunggu berjam-jam di luar tembok putih kompleks istana buku cerita untuk menyambut mereka, membawa potret Raja Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida dan mengibarkan bendera nasional.

Raja melambai tangan ke kerumunan dan tersenyum, dikelilingi oleh para pembantu yang berjongkok di sampingnya saat dia berjalan. Dia berhenti sebentar untuk membuat komentar langka ketika ditanya apa yang akan dia katakan kepada para pengunjuk rasa yang menuntut reformasi.

“Kami mencintai mereka semua sama,” kata raja Thailand mengatakan kepada Channel 4. Ketika ditanya apakah ada ruang untuk berkompromi dengan pengunjuk rasa, raja berkata, “Thailand adalah tanah kompromi,” dan dengan cepat berbalik untuk pergi.

Tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap tradisi selama beberapa dekade telah membuat para royalis, terutama orang Thailand yang lebih tua, untuk melakukan aksi protes mereka sendiri, dan mengecam para pengunjuk rasa karena mengangkat masalah tersebut. Ini meningkatkan risiko konfrontasi atau intervensi kekerasan oleh tentara, yang menyatakan mempertahankan monarki sebagai salah satu tugas utamanya.

Hampir semua pendukung di kerumunan hari Minggu mengenakan kemeja kuning, menandakan kesetiaan pada mahkota.

"Saya datang ke sini hari ini dengan membawa hati saya," kata perempuan pengusaha berusia 44 tahun dan konsultan astrologi, Pakawarin Damrongrotthawee. “Lahir sebagai orang Thailand, kita harus berterima kasih kepada monarki. Jika ada yang ingin memprotes pemerintah, mereka bisa melakukannya. Tapi mereka tidak boleh menyentuh monarki."

Saat pasangan kerajaan yang tersenyum muncul, anggota kerumunan meneriakkan "Hidup Raja!" dan mencium kaki raja saat pasangan itu lewat, beberapa menyekanya dengan handuk. Beberapa penonton mengulurkan tangan untuk menyentuh tangannya, dan memberikan mawar kuning kepada pasangan itu saat mereka lewat. Anggota keluarga kerajaan lainnya mengikuti mereka. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home