Loading...
DUNIA
Penulis: Melki Pangaribuan 17:45 WIB | Senin, 01 Juni 2015

Dianggap Pahlawan, Mahasiswa Arab Gagalkan Pemboman ISIS

Foto selfie Abduljaleel Alarbash (berkaca mata) diambil dua jam sebelum bom bunuh diri di masjid di Arab Saudi. Dia digambarkan tepat di luar masjid dengan relawan keamanan lainnya. (Foto: ksn.com)

KANSAS, SATUHARAPAN.COM - Wichita State University (WSU) mengumumkan kematian salah satu siswa mereka, Abduljaleel Alarbash (22), yang tewas dalam serangan teroris Jumat (29/5) pagi di sebuah masjid di Dammam, Arab Saudi.

Laporan menunjukkan bahwa Alarbash bertindak sebagai relawan petugas keamanan di luar masjid. Dia menghentikan pembom bunuh diri yang hendak memasuki gedung masjid.

"Dia menangkap pembom. Dia [tahu] ia memiliki bom, tapi ia menolak untuk membiarkan dia masuk ke dalam masjid," kata Ali Al-Baqshi, teman Alarbash.

"Kami beruntung kami memiliki pahlawan yang menyelamatkan banyak orang," kata Mohammed Bujbara, teman lainnya di WSU.

Seperti dilansir time.com, pembom dilaporkan telah meledakkan diri dalam serangan tersebut, yang diklaim oleh pihak Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Dia [Alarbash] melangkah dan ia menunjukkan kasih sayang kepada orang lain. Dia menunjukkan belas kasihan kepada orang lain, dan dia melakukan itu ketika dia masih hidup, dan dia melakukan itu sebelum ia meninggal," kata Naim Ballout, presiden Islamic Center Ahlulbait di Wichita.

Alarbash adalah seorang mahasiswa sarjana teknik listrik di Wichita State. Ia kembali ke Arab Saudi untuk menikah. Dia dijadwalkan kembali ke WSU pada musim gugur mendatang.

Pihak Universitas Wichita State mengatakan belasungkawa kepada keluarga Alarbash, teman-teman dan koleganya. Dia disebut oleh banyak pihak sebagai pahlawan, mahasiswa "hadiah dari Tuhan."

"Dia [Alarbash] memiliki iman yang indah. Itu jauh, sederhana, dan kekanak-kanakan," kata Preethika Kumar, profesor Teknik Elektro dan Departemen Ilmu Komputer di Wichita State.

"Saya pikir ia percaya menjadi baik untuk membuat bahagia Allah," kata Kumar.

Kumar juga berbicara tentang bagaimana Alarbash berperilaku di dalam kelas. "Abduljaleel akan duduk tepat di depan dan Abduljaleel selalu tersenyum," kata Kumar.

"Anda tiba-tiba menyadari itu bukan tentang agama atau negara, itu tentang satu manusia yang membantu yang lain. Tidak peduli dari mana Anda berasal," kata Kumar.

Meskipun tragedi itu telah terjadi, teman-teman dan anggota keluarga mengatakan mereka bangga tanpa pamrih. "Kami tidak akan pernah melupakan dia. Dia benar-benar pahlawan," kata Bujbara.

Himpunan Mahasiswa Muslim Wichita berencana menyalakan lilin pada Jumat, (5/6) di luar Rhatigan Student Center. (ksn.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home