Dipinang Ahok, Kepala BPKAD Malu-Malu Kucing
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah mengemukakan keinginannya untuk menggandeng Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017 mendatang jika Djarot Saiful Hidayat yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta tidak mendapatkan izin dari partai yang selama ini menaunginya yaitu PDI-P.
Menanggapi hal tersebut, Heru yang ditemui di kantornya di gedung Balai Kota lantai tujuh terlihat malu-malu. Secara implisit dia menyatakan akan siap mendampingi pria yang dikenal dengan nama Ahok itu sebagai DKI 2.
“Ketika saya jadi Kepala Biro Kepala Daerah (KDH) Pak Jokowi kan sama jawabannya. Pak Heru, kamu saya jadiin wali kota ya. Saya enggak jawab. Ya terserah bapak, kalau bapak percaya sama saya, saya laksanakan. Begitu jadi wali kota, saya pikir Kabiro KDHnya dikasih orang lain ternyata tetap jadi Plt kan. Alhamdulilah berjalan dengan baik kalau itu niatnya kalau kita kerja,” kata dia di Balai Kota, hari Jumat (4/3).
Kemudian, dia juga menceritakan pengalamannya pada tahun 2010 saat mendapat tawaran posisi di sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan risiko harus pensiun dini dari pegawai negeri swasta (PNS). Namun, kendalanya saat itu adalah dia belum berumur 50 tahun dan belum genap bekerja menjadi PNS selama 20 tahun. Sehingga dia tidak bisa mengajukan permintaan untuk pensiun dini.
Menurutnya, jika saat itu dia berani untuk mengajukan pensiun dini, apalagi ada tawaran DKI 2 dari mantan Bupati Belitung Timur yang harus membuatnya melepaskan jabatannya sebagai eselon II dan beberapa jabatannya di PT Delta dan Bank DKI sebagai komisaris.
Heru mengaku Ahok pernah membahas pinangan tersebut sejak bulan November 2015 lalu.
“Ya sambil bercanda-bercanda sambil nyerempet-nyerempet sih iya. Sudah lama sih selama beberapa kali. Bulan November.. Saya pikir kan beliau bercanda.. Pak Heru siap-siap itu pengorbanan pertama kan saya enggak membidangi politik, enggak ngerti gitu-gituan. Terakhir-terakhir ini awal Januari kita berdua senyum-senyum saja.”
Namun, terlepas dari pinangan Ahok tersebut, dia berharap Ahok dan Djarot tetap maju sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang.
“Kalau bisa Pak Ahok dengan Pak Djarot tetap duet. Pertama kalau bisa yang sudah sekarang tinggal melanjutkan kan hubungannya cukup baik,” kata dia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
BI Klarifikasi Uang Rp10.000 Emisi 2005 Masih Berlaku untuk ...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bank Indonesia (BI) mengatakan, uang pecahan Rp10 ribu tahun emisi 2005 m...