DK PBB Bahas Perjanjian Damai Kolombia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menggelar rapat membahas perjanjian damai Kolombia untuk mengakhiri konflik selama setengah abad terakhir antara pemerintah negara tersebut dan pemberontak FARC (Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia).
PBB berencana membentuk misi khusus di Kolombia guna memantau gencatan senjata, membantu proses perlucutan senjata dan memastikan pengimplementasian perjanjian damai.
“Ada tugas penting baru bagi PBB untuk membantu Pemerintah Kolombia mengimplementasikan perjanjian damai bersejarah,” kata Wakil Duta Besar Inggris, Peter Wilson, kepada awak media, hari Jumat (26/8).
DK PBB akan membahas langkah-langkah lanjutan, setelah perjanjian damai diumumkan pada Rabu (24/8), termasuk rancangan resolusi yang akan menjadi bukti peran PBB dalam proses perdamaian di negara Amerika Selatan tersebut.
Inggris akan memimpin penyusunan resolusi PBB untuk perdamaian Kolombia. Berdasarkan perjanjian damai, FARC akan merelokasi sekitar 7.000 gerilyawannya dari persembunyian mereka di hutan dan kawasan pegunungan ke kamp perlucutan senjata yang didirikan oleh PBB.
FARC kemudian akan menjadi partai politik dan senjata milik mereka akan dilebur untuk dijadikan tiga monumen perdamaian.
Pengadilan khusus juga akan dibentuk guna mengusut berbagai kasus kejahatan luar biasa selama konflik. (Ant/AFP)
Editor : Sotyati
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...