Loading...
SAINS
Penulis: Prasasta Widiadi 12:21 WIB | Selasa, 07 Oktober 2014

DKI: Walau Ditimpa Bencana, Anak Tak Boleh Putus Sekolah

Asisten Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Sahrul Effendi di hadapan para hadirin yag hadir pada acara Pembukaan Penyusunan Rencana Kontinjensi Banjir, Peningkatan Kapasitas Camat Dan Lurah Tentang Manajemen Komando Tanggap Darurat atau ICS (Incident Command System) yang diselenggarakan Selasa (7/10) di Balai Agung, Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lurah dan camat di seluruh kawasan di Provinsi DKI Jakarta harus mendahulukan pendidikan anak-anak dalam segala rentang usia, jangan sampai putus sekolah

Imbauan ini dikemukakan Asisten Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Sahrul Effendi di hadapan para hadirin yag hadir pada acara “Pembukaan Penyusunan Rencana Kontinjensi Banjir,  Peningkatan Kapasitas Camat Dan Lurah Tentang Manajemen Komando Tanggap  Darurat” atau ICS (Incident Command System) yang diselenggarakan Selasa (7/10) di Balai Agung, Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

“Saat ini, saya ingin menyampaikan lagi pesan dari gubernur dan wakil gubernur tentang anak-anak yang hidup di daerah bencana agar tidak terputus pendidikannya, jangan sampai mereka tidak sekolah,” kata Sahrul.

Sahrul dalam kesempatan yang sama, mengemukakan bahwa para lurah dan camat diingatkan untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana di Provinsi DKI Jakarta karena tidak lama lagi merupakan musim hujan yang berpotensi banyak bencana.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Bambang Musyawardana menjelaskan bahwa saat ini ada beberapa hal yang bersifat ancaman bencana (kontinjensi) di Provinsi DKI Jakarta  mulai dari kontinjensi (ancaman berpotensi bencana) terhadap beberapa hal  antara lain banjir, kebakaran, cuaca ekstrim, konflik sosial, penyakit menular, air pasang (rob), bencana teknologi, dan gempa bumi.

Sahrul mengemukakan bahwa penanggulangan bencana di wilayah para lurah dan camat bekerja harus memiliki standar dan prosedur yang dipahami berbagai pihak, sehingga saat bencana terjadi tidak terjadi gagap bencana, tetapi harus tanggap bencana.

Sahrul juga mengingatkan salah satu gagasan gubernur dan wakil gubernur bahwa lurah dan camat, yang ada di daerah berpotensi bencana  diimbau menyiapkan sebuah lahan serbaguna, yang dapat digunakan untuk penanganan bencana.

“Saya ingatkan lagi saat ini pak gubernur dan wakil gubernur pernah memiliki usul, waktu itu kalau bisa setiap wilayah kecamatan dan kelurahan disediakan hall atau gelanggang jadi saat cuaca cerah bisa dipakai warga untuk berolah raga, sementara itu kalau bencana datang bisa jadi tempat pengungsian yang menampung orang banyak,” Sahrul mengakhiri sambutannya.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home