Loading...
BUDAYA
Penulis: Ignatius Dwiana 23:25 WIB | Minggu, 17 November 2013

Eksploratif, Pameran Patung Trax 13 di TIM Jakarta

Eksploratif, Pameran Patung Trax 13 di TIM Jakarta
Rengkuhan-Nya karya Budi L Tobing. (Foto-foto: Ignatius Dwiana)
Eksploratif, Pameran Patung Trax 13 di TIM Jakarta
Wanted karya Arif Sutondo.
Eksploratif, Pameran Patung Trax 13 di TIM Jakarta
Pengunjung pameran Trax 13.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Asosiasi Pematung Indonesia (API) Jakarta Budi L Tobing mengatakan, karya-karya yang berkecenderungan kaya akan kebebasan dalam bahasa visual masuk ruang penghayatan aktual dalam merespon alam dan gerak peristiwa sosial. Manifestasi yang dipiih pematung mengisi ruang dimensi ekspresi yang berbeda rupa, media, teknik, dan materi.

"Patung menjadi permainan kreatifitas berdimensi ruang dan waktu yang dieksplorasi penciptanya dengan bebas dan utuh dan dinikmati pemerhati seni," kata Budi L Tobing dalam pameran patung API di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki Jakarta. Pameran bertema ’Sikap, Konsistensi, Tantangan’ berlangsung pada dari tanggal 1 hingga 15 November.

Kurator Benny Ronald Tahalele menyebutkan bahwa pameran ini masuk ke ruang-ruang penghayatan yang baru. Lebih bebas, eksploratif, gaya bahasa yang lebih lentur, lepas dari kekakuan akademis, tetapi tetap konsisten dengan enerji dan rasa penasaran untuk menerjemahkan kode-kode estetika. Ini merupakan tantangan khusus pematung untuk bisa lentur dan berani dalam mengekplorasi jalur pilihannya agar lebih kaya dalam memahami visual. Atau mungkin sudah menemukan esensi penghayatannya, dan nyaman, mapan, dalam salah satu bentuk bahasa ekspresi tertentu.

Arsitek Lansekap dan Tata Kota Nirwono Joga yang sekaligus Koordinator Gerakan Indonesia Menghijau menyebutkan bahwa patung merupakan salah satu bentuk seni paling agung yang menghubungkan manusia dan kota. Patung telah lama hadir ruang-ruang publik kota. Patung di sepanjang trotoar menyapa para pejalan kaki yang berjalan tergesa-gesa menuju tempat tujuan, atau di persimpangan jalan menemani pejalan kaki menyeberang jalan. Ada pula patung berdiri di media badan jalan sebagai penanda kawasan sekitar. Patung menjadi ssebuah jatidiri sekaligus eksistensi.

Pameran ini melibatkan 45 seniman dari Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home