Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 17:37 WIB | Senin, 20 Maret 2017

Emil Tidak Memaksakan Maju Pilgub Jabar

Ridwan Kamil menyampaikan pidatonya pada acara Deklarasi Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jabar 2018-2023 yang diusung Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Monumen Bandung Lautan Api, Jawa Barat, Minggu (19/3). Ridwan Kamil siap mengikuti Pilkada untuk mendapatkan posisi Gubernur Jabar. (Foto: Antara)

BANDUNG, SATUHARAPAN.COM - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku tidak akan memaksakan diri maju dalam pertarungan memperebutkan kursi gubernur Jawa Barat, jika dalam batas waktu pendaftaran calon, tidak ada dukungan dari partai terhadap dirinya.
      
"Posisi batin saya masih berupaya (maju Pilgub) tapi tidak akan memaksakan diri kalau tidak ada dukungan. Misalkan di akhir H-1 pendaftaran ternyata dukungannya tidak genap ya sudah ambil keputusan yang paling realistis dari politik atau selesai, kan gitu," kata Ridwan di Pendopo Kota Bandung, Senin (20/3).
      
Emil menuturkan, dalam dunia politik selalu terdapat kemungkinan yang tidak bisa diprediksi. Ia menyontohkan, dalam Pilgub DKI Jakarta terdapat salah satu calon yang digadang-gadang sudah dideklarasikan namun diakhir pendaftaran, posisi calon tersebut malah berubah menjadi wakil.
        
"Jadi banyak ketidakpastian, antara yang mendeklarasikan dukungan dengan pendaftaran merupakan suatu proses yang banyak dinamikanya," katanya.
       
Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan, saat ini dirinya pun tengah membuka komunikasi dengan partai lain untuk menggenapkan dukungan agar bisa didorong sebagai calon gubernur.
     
Sebab, syarat calon yang diusung Parpol mesti 20 persen dari keseluruhan kursi di DPRD, sedangkan Nasdem yang sudah mendeklarasikan dukungan hanya memiliki 5 kursi
        
"15 kursi lain sudah disampaikan ke partai lain, menyerahkan bola karena tidak bisa ngatur, tidak bisa maksa, jadi sekarang mah bekerja sebagai Wali Kota Bandung dan sambil berkomunikasi semaksimal mungkin dan menunggu dukungan," kata dia.
          
Meski Nasdem sudah menyatakan dukungan, Emil menyebut sudah memperhitungkan konsekuensinya sebab dalam politik selalu ada dinamika yang berubah.
       
"Kalau koalisinya bubar karena kurang kursi, pindah ke yang lain yang siap kursi, bisa saja. Dalam perjalanan itu ada dukungan yang ditarik lagi, dinamika politik itu," kata dia. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home