Loading...
HAM
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 14:43 WIB | Jumat, 25 November 2016

Eva Sundari: Pancasila Strategi Lawan Radikalisme

Anggota Kaukus Pancasila DPR RI Eva Kusumah Sundari. (Foto: Dok.satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dalam diskusi panel bertopik Challenges for Women in Muslim Countries, The Perspective of Women Muslim Democrats, Anggota Kaukus Pancasila DPR RI, Eva Kusumah Sundari, menyatakan menguatnya radikalisme sebagai ancaman terhadap perempuan.

“Ratusan Perda yang berisi pembatasan dan pelarangan yang khusus untuk perempuan berdampak pada menyempitnya kesempatan mereka untuk meningkatkan kesejahteraan bagi dirinya maupun keluarganya,” ujar Eva, hari Jumat (25/11).

Menurutnya, Peraturan Daerah (Perda) yang diskriminatif tersebut misalnya pembatasan waktu dan ruang  perempuan untuk bergerak berujung pada tingkat kesejahteraan perempuan yang lebih rendah dari laki-laki sehingga rendah pula modalitas para perempuan.

Di tingkat nasional, penetapan minimum umur perempuan untuk menikah yaitu 16 tahun akan menjadi penyumbang terbesar angka kematian ibu melahirkan dan tentu saja penyebab rendahnya partisipasi perempuan di dunia kerja.

Eva Sundari menawarkan Pancasila sebagai prinsip-prinsip nilai dalam mengembangkan demokrasi di negara Muslim, karena kekuatan Pancasila yang sangat Islami dan sejalan dengan nilai-nilai demokrasi universal.

“Jika Pancasila bisa menjadi penangkal radikalisme di Indonesia yang mayoritas Muslim, tentu bisa digunakan di negara-negara Islam yang sedang konflik maupun punya potensi konflik karena konflik atau perang saat ini hanya terjadi antar Muslim sendiri,” katanya.

Kekuatan Pancasila adalah sifat inklusif karena masing-masing sila saling melengkapi sehingga bisa menciptakan perilaku toleransi dalam masyarakat yang majemuk, sehingga menjadi solusi bagi adanya global trend dari radikalisme yang dipicu dari sikap dan mentalitas intoleransi yang ekslusif dan dapat berujung pada perilaku terorisme.

Dalam panel tersebut ada beberapa narasumber dari negara-negara lain yaitu Nurul Izzah Anwar (Parlemen Malaysia), Reem Abu Hassan (mantan Menteri Sosial Yordania), Yoriko Kawaguchi (mantan Perdana Menteri Jepang), Zahra Saeedi Mobarak (Parlemen Iran), dan dimoderatori Ima Abdulrachim dari Habibie Institute. Panel tersebut adalah bagian dari konferensi The Third World Forum for Muslim Democrats di Tokyo, tanggal 24-25 November 2016.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home