Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 22:05 WIB | Selasa, 24 Desember 2013

Fauzi Bowo Dubes Baru untuk Jerman

Pelantikan duta besar di Istana Negara pada Selasa (24/12). (Foto; dari setkab.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/12) siang, melantik dan mengambil sumpah 14 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk negara sahabat. Di antara para Dubes yang dilantik itu, terdapat mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo dan mantan anggota DPR Yusron Ihza Mahendra.

Para dubes yang dilantik berdasarkan Keputusan Presiden No. 141/ P/ 2013 itu adalah: 1. Nurul Komar (Dubes LBBP Kerajaan Brunei Darussalam); 2. Dian Nur Bintoro (Rumania merangkap Rep Moldova); 3. Rahmat Pramono (Wakil Tetap RI untuk ASEAN) berkedudukan di Jakarta; 4. Raudin Anwar (Libya); dan 5. Pitono Purnomo (Kamboja);

Selain itu 6. Ir. Fauzi Bowo (Republik Federal Jerman); 7. Mulya Wirana (Rep. Portugal); 8. Jose Antonio Tavares (Selandia Baru merangkap Kerajaan Samoa);  9. Gerry Rahman (Rep Fiji); dan 10. Dra Yuli Mumpuni Widarso (Kerajaan Spanyol dan WTO berkedudukan di Madrid);

11. Sugeng Raharjo (RRT merangkap Mongolia); 12. Yusron Ihza (Jepang merangkap Federasi Mikronesia );  13. Lili Hakim (Swiss); dan 14. Drs Yuwono Agus Putranto (Norwegia merangkap Islandia).

Usai pelantikan, Fauzi Bowo yang lebih akrab dipanggil Foke menyatakan merasa percaya diri menjadi Dubes Jerman karena pernah menetap lama di negara tersebut ketika menyelesaikan kuliah pasca sarjananya.  “Saya cukup memahami kultur masyarakat Jerman, itu bekal saya (menjadi dubes),” katanya

Dia menjelaskan hubungan Indonesia dengan Jerman sudah berlangsung cukup lama, bahkan sudah dimulai dari jaman kolonial belanda, dimana ada gubernur jenderal yang berasal dari Jerman.

Menurut Foke, dia berkeinginan untuk menciptakan keseimbangan volume perdagangan Indonesia dengan Jerman. “Masalahnya kita lebih banyak mengimpor machinery berteknologi tinggi, produk teknologi tinggi. Sedangkan ekspor kita seperti palm oil dan beberapa produksi unggulan kita seperti alas kaki, ada mesin-mesin elektronik dan juga komponen. Kita berharap agar komponen ini bisa diterima tidak hanya di Jerman, tetapi juga di pasar Eropa,” terangnya.

Sedangkan Jerman bakal meningkatkan investasinya di Indonesia dengan akan didirikannya pabrik mobil Volkswagen di Jawa Timur. “Itu investasi cukup besar. Dan kedua adalah industri dasar seperti petrokimia, ferostal akan investasi di Irian ini perlu diberi perhatian dan diberi dukung untuk realisasinya,” katanya. (Setkab)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home