Loading...
BUDAYA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 01:13 WIB | Jumat, 29 Juli 2016

Gangsadewa Gelar Orkestra Jogja Sound of Archipelago

Gangsadewa Gelar Orkestra Jogja Sound of Archipelago
Gangsadewa berkolaborasi dengan lima kelompok orkestra dalam Jogja Sound of Archipelago (JSA) di concert hall Taman Budaya Yogyakarta, Kamis (28/7). (Foto-toto: Moh. Jauhar al-Hakimi)
Gangsadewa Gelar Orkestra Jogja Sound of Archipelago
Perform Sanggar Tarara dalam Jogja Sound of Archipelago.
Gangsadewa Gelar Orkestra Jogja Sound of Archipelago
Anoman memainkan alat musik etnik dari Kalimantan.

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bertempat di concert hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY) grup musik etnis dari Yogyakarta Gangsadewa menggelar orkestra dengan tajuk Jogja Sound of Archipelago (JSA) pada Kamis (28/7) malam.

Jogja Sound of Archipelago dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta, Umar Priyono melibatkan sekira 100 pemain musik. Selain Gangsadewa tampil lima kelompok musik Sanggar Tarara, Kesper, Etno Ensemble ISI Yogyakarta, Gita Nala dari Gereja Kristen Jawa Gondokusuman, serta orkes tiup Jurusan Seni Musik ISI Yogyakarta.

Umar Priyono menjelaskan bahwa kegiatan orekestra sejenis secara rutin dilakukan setiap tahun dengan menjadikan TBY sebagai 'mangkuk bagi salad bowl' bagi proses berkesenian dan berkebudayaan untuk para pelaku seni di wilayah Yogyakarta.

"Kita sudah sepatutnya menghargai warna musik indah dan beragam yang berasal dari seluruh Indonesia. Jika dilakukan secara interaktif dan berulang akan menjadi dignity sebuah bangsa yang dapat ditumbuhkembangkan. (Dalam hal ini) Budaya sebagai soft diplomasi menghadapi era globalisasi yang sedang kita hadapi saat ini," jelas Umar Priyono dalam sambutannya.

JSA diawali dengan penampilan Sanggar Tarara yang membawakan repertoar dalam permainan rebana dan slompret Madura.

Anoman, kelompok musik etno ensemble ISI Yogyakarta yang terdiri dari lima mahasiswa memainkan alat musik petik kecapi dan sapek dengan tiga buah repertoar dari Dayak Kalimantan Tengah, dilanjutkan penampilan Kesper, sebuah kelompok musik yang telah berdiri sejak tahun 2001 dan selalu mengalami regeneasi anggotanya dengan memainkan alat perkusi.

Kesper memainkan tiga repertoar Klop, Overture of ensemble percussion, serta plink-plank-plunk. Tiga komposisi digarap secara rapi terutama pada repertoar Klop yang menggambarkan pergulatan berpacu dengan waktu. Sementara pada plink-plank-plunk, Kesper menawarkan sebuah komposisi ethnic jazz yang rancak.

Orkes tiup Jurusan Seni Musik ISI Yogyakarta menampilkan Repertoar of Kancil garapan komposer Joko Lemes. Komposisi Repertoar of Kancil dimainkan mengiringi pembacaan cerita anak Kancil dengan dramatisasi komposisi menyesuaikan setiap adegan.

Sementara Gita Nala dari Gereja Kristen Jawa Gondokusuman menampilkan tiga komposisi dalam permainan gamelan kontemporer.

Di akhir perhelatan Gangsadewa kelompok musik yang menggunakan nama sebuah gang tempat kelompok tersebut bermusik di Gang Sadewa Jalan Suryodiningratan, Yogyakarta digawangi Memet Chairul Slamet, musisi flute yang juga dosen jurusan Seni Musik Institut Seni Indonesia Yogyakarta menampilkan tiga repertoar.

Gangsadewa mengawali performnya dengan membawakan repertoar Grebeg. Pada repertoar selanjutnya Gangsadewa mengundang seluruh penampil sebelumnya untuk berkolaborasi dalam repertoar Carnival dan Paseban. Pada repertoar Paseban, masing-masing anggota Gangsadewa secara solo memainkan alat musiknya, di sela-selanya grup penampil lainnya diberikan kesempatan melakukan jamming secara grup menginterpretasi komposisi Paseban.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home