Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 19:34 WIB | Senin, 29 Agustus 2022

Gereja Ortodoks Serbia Tolak Parade “EuroPride” LGBT

Orang-orang berbaris selama protes terhadap acara LGBT internasional “EuroPride” di Beograd, Serbia, hari Minggu, 28 Agustus 2022. (Foto: Reuters)

BEOGRAD, SATUHARAPAN.COM-Ribuan orang Kristen Ortodoks berbaris di Beograd, Seribia, pada hari Minggu (28/8) untuk memperingatkan agar tidak mengadakan EuroPride, meskipun otoritas Serbia memutuskan untuk membatalkan pertemuan komunitas LGBTQ pan Eropa bulan depan.

Mereka membawa ikon, salib dan bendera agama, pengunjuk rasa berbaris melalui pusat kota sambil berdoa dan bernyanyi sebelum berkumpul di luar katedral St Sava.

Presiden Aleksandar Vucic pada hari Sabtu (27/8) mengumumkan bahwa dia telah memutuskan, setelah berkonsultasi dengan pemerintah, bahwa “parade kebanggaan” akan "ditunda atau dibatalkan".

Vucic mengatakan tidak mungkin untuk "menangani semuanya" pada saat Serbia "ditekan dengan segala macam masalah", menggarisbawahi ketegangan baru-baru ini dengan bekas Provinsi Kosovo dan kekhawatiran atas krisis energi dan makanan.

Tapi penyelenggara “EuroPride” bersumpah untuk melanjutkan parade. “Pride akan berjalan sesuai rencana pada 17 September,” kata koordinator Belgrade Pride, Marko Mihailovic.

Berbicara kepada orang banyak pada hari Minggu, Uskup Ortodoks Serbia, Nikanor memuji keputusan pihak berwenang untuk membalikkan “penodaan negara kita, Gereja kita, dan keluarga kita”.

Baginya, itu adalah “ketidak-normalan” yang harus diperlakukan seperti halnya di Rusia oleh Presiden Vladimir Putin, yang ia sebut sebagai “tsar planet ini”, menurut rekaman video di situs berita Glas Javnosti.

Pada tahun 2013, Rusia memperkenalkan undang-undang yang melarang “propaganda” LGBT yang ditujukan untuk anak di bawah umur, dapat dihukum dengan denda dan penjara.

Uskup Nikanor mengatakan umat siap turun ke jalan lagi untuk “menempatkan diri mereka di hadapan mereka yang berniat menghancurkan nilai-nilai Serbia”.

Dua pawai “Beograd Pride” pertama, pada tahun 2001 dan 2010, dirusak oleh kekerasan. Pawai telah diselenggarakan secara teratur sejak 2014 tetapi dengan kehadiran penegak hukum yang besar. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home