Loading...
HAM
Penulis: Bayu Probo 07:59 WIB | Senin, 28 Oktober 2013

GKI Yasmin: Presiden Tidak dapat Berkelit

Ibadah di seberang istana. (Foto: Bona Sigalingging)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ibadah GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia di seberang Istana Merdeka terus. Kali ini dihadiri 200 jemaat dan tamu dari  Gereja Masehi Injili Sangir-Talaud (GMIST). Minggu kemarin, (27/10) mulai pukul 13.00, ibadah dipimpin Pendeta Glorius Bawengan dari GMIST, dengan menyampaikan pelayanan firman dengan pertunjukan teater. Dalam kesempatan ini, Bona Sigalingging, Jurubicara GKI Yasmin mengingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, agar tidak berkelit atas persoalan pembangkangan hukum Walikota Bogor dan Bupati Bekasi.

Sekali lagi, jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia, berusaha mengingatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bahwa persoalan pembangkangan hukum yang dilakukan Wali Kota Bogor dan Bupati Bekasi, yang tidak mematuhi putusan Mahkamah Agung yang mengesahkan IMB gereja GKI Yasmin di Bogor dan HKBP Filadelfia di Bekasi, masih terjadi hingga hari ini tanpa ada koreksi apa pun dari Presiden selaku Kepala Pemerintahan tertinggi di Indonesia.

"Presiden tidak dapat berkelit bahwa pembangkangan hukum yang terjadi di Bogor dan Bekasi adalah persoalan dan wewenang walikota dan bupati. Masak walikota dan bupati berwenang melawan putusan MA dan Konstitusi? Itu logika kacau seorang presiden", kata Bona Sigalingging, Juru Bicara GKI Yasmin

Dalam ibadah kali ini, beberapa pendeta perwakilan pemimpin Sinode Gereja Kristen Alkitab Indonesia di Papua, Sinode Gereja Kristen Jawa Tengah Utara, Gereja Masehi Injili Sangir Talaud serta Gereja Kristen Sumatera bagian Selatan, hadir dan memberikan sambutan usai ibadah.

"Ibadah keprihatinan GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia harus dilanjutkan sampai hukum dan konstitusi ditegakkan di Indonesia. Jangan berhenti, karena ini bukan hanya soal gereja, tetapi soal supremasi hukum dan tegakkan hak kebebasan beragama bagi semua", tegas Pendeta Christya Prihanto Poetro, Sekretaris Umum Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan.

"Kami akan terus berjuang, dengan damai dan tanpa kekerasan, karena Tuhan itu kasih pada semua orang", kata Pendeta Palti Panjaitan dari HKBP Filadelfia. "Sebuah video tentang intoleransi di Indonesia, yang adalah wajah asli Indonesia saat ini, telah dipersiapkan oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan akan ditayangkan di Sidang Dewan Gereja Dunia yang dilangsungkan mulai 28 Oktober di Busan, Korea Selatan. Video ini akan menayangkan apa yang sesungguhnya terjadi pada GKI Yasmin, HKBP Filadelfia, Ahmadiyah, Syiah serta banyak umat dari agama atau kepercayaan lainnya di Indonesia yang dianggap minoritas," tambah Palti Panjaitan.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home