Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 16:53 WIB | Kamis, 08 Oktober 2015

Greenpeace Rilis Video Dramatis Kebakaran Hutan RI + Video

Peta yang dibuat oleh Global Forest Watch menunjukkan kawasan hutan di Taman Nasional Gunung Palung dan hilangnya hutan dalam 2,5 tahun terakhir. Titik berwarna pink menunjukkan area yang sudah terbakar. Sedangkan yang berwarna kuning menunjukkan area yang terancam terbakar. Ada pun yang biru adalah area yang dilindungi. (mongabay.com)

INDONESIA, SATUHARAPAN.COM - Organisasi pencinta lingkungan dunia, Greenpeace, merilis video dramatis yang diambil gambarnya memakai drone, memperlihatkan pembakaran hutan dan lahan gambut di Kalimantan.

Video menunjukkan kebakaran di lahan gambut, hutan hujan, dan perkebunan kelapa sawit di sekitar Taman Nasional, Gunung Palung, di Kalimantan Barat. Gunung Palung merupakan salah satu tempat yang paling mempunyai keanekaragaman hayati di Asia Tenggara, rumah bagi populasi besar orangutan yang terancam punah.

Taman nasional itu menjadi sasaran penebangan liar, tapi di luar taman situasinya bahkan lebih buruk. Beberapa wilayah utama dari hutan dan lahan gambut di Gunung Palung menjadi kering dan telah bersih dari karet, kelapa sawit, kayu dan pulp.

Seperti pembakaran hutan yang telah meluas ke hampir seluruh wilayah pulau Sumatera, kebakaran hutan di Kalimantan,  memproduksi asap berbahaya yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dengan skala besar. Selain itu ia juga melepaskan jutaan ton karbon ke atmosfir. Greenpeace menyebutnya dengan “bom karbon Indonesia.”

“Pemerintah harus mempersiapkan diri untuk pertemuan di Paris, untuk menyelamatkan dunia dari pemanasan bencana alam, bumi di Indonesia sudah terbakar,” kata Bustar Maitar, pemimpin Proyek Hutan Indonesia, Greenpeace Asia Tenggara, yang memberikan pernyataan.

“Perusahaan menghancurkan hutan dan mengeringkan lahan yang membuat Indonesia menjadi bom karbon besar, kekeringan telah menyebabkan ribuan bencana. Pemerintah Indonesia tidak dapat menutup mata atas kerusakan yang melanda setengah dari Asia, yang menanggung akibatnya.” (mongabay.com)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home