Loading...
EKONOMI
Penulis: Reporter Satuharapan 15:00 WIB | Minggu, 23 April 2017

Gubernur Aher Paparkan Kiprah Daerah Jabar di Inggris

Sejumlah kendaraan berusaha melintasi banjir di depan Pabrik Kahatex, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, hari Sabtu (22/4) malam. Banjir yang terjadi di depan pabrik tekstil tersebut disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi, mengakibatkan arus lalu lintas dari arah kota Bandung menuju arah Garut dan Tasikmalaya mengalami kemacetan panjang. (Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra)

LONDON, SATUHARAPAN.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ahmad Heryawan (Aher), memaparkan kiprah daerahnya dalam pembangunan berkelanjutan yang menekankan pada pendekatan ekologis dalam penataan kota, namun tidak mengesampingkan aspek-aspek sosial dan ekonomi.

Hal itu disampaikan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher), dalam seminar yang bertajuk Strategic Contribution for Indonesia yang diadakan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Leeds - Inggris, hari Sabtu (22/4).

Ketua PPI Leeds, Rachmad Adi Riyanto, mengatakan Gubernur Jabar diundang khusus sebagai pembicara dalam Seminar Pembangunan Kota Berkelanjutan itu didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Soemarwan Hadisumarto, Kepala Biro Otda dan Kerja Sama, Taufik Budi Santoso.

Gubernur Aher menyebutkan bahwa formulasi pembangunan berkelanjutan harus berkonsep green, smart and clean, Jabar berkeinginan kuat untuk mengimplementasikan konsep ini, ujarnya.

Dalam paparannya Aher mengetengahkan contoh ide pengembangan tiga metropolitan yaitu Metropolitan Jabodetabek-karpur untuk fungsi industri manufaktur, jasa, keuangan dan perdagangan.

Metropolitan Bandung Raya untuk fungsi pariwisata, industri kreatif, pendidikan dan teknologi. Dan Metropolitan Cirebon untuk fungsi pusat seni budaya, industri makanan, dan kerajinan.

Gagasan berikutnya menurutnya adalah pengembangan tiga kawasan pusat pertumbuhan yaitu Pangandaran, Rancabuaya dan Pelabuhan Ratu untuk fungsi pariwisata, pertanian dan perikanan.

Aher menambahkan contoh lainnya adalah pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati sebagai pembangunan transportasi strategis yang berkelanjutan. BIJB saatnya nanti beroperasi pada akhir 2018, akan menjadi solusi kebutuhan mobilisasi masyarakat kota yang makin tinggi.

Seminar dibuka Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London, Prof. Endang Aminudin Azis, dalam pidato pembukaan seminar menyampaikan apresiasi kepada PPI yang menyelenggarakan seminar dan memberikan masukan secara rutin kepada pemerintah.

"Terimakasih atas penyelenggaraan seminar ini, kami tunggu prosidingnya sebagai rekomendasi kepada pemerintah", ujar Amin.

Kehadiran rombongan Pemprov Jabar ke Inggris juga dimanfaatkan untuk memantau langsung implementasi program 300 doktor Pemprov Jabar yang sudah berjalan lima tahun.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Soemarwan Hadisumarto, menyebukan sejak 2012 digulirkan, ke Inggris baru kali ini kami pantau langsung, kami nilai sangat baik, ada enam orang PNS yang tercatat saat ini tengah studi doktor disini, makanya akan terus dikembangkan, yaitu dengan membuka lebih banyak lagi kerjasama dengan beberapa universitas di Inggris, ujar Soemarwan.

Kegiatan rutin ini juga didedikasikan hasilnya menjadi sumbangsih mahasiswa Indonesia di luar negeri dalam bentuk rekomendasi bagi kebijakan Pemerintah Indonesia.

Ketua PPI Leeds, Rachmad Adi Riyanto, mengatakan PPI Leeds tertarik mengundang Provinsi Jawa Barat sebagai daerah dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, provinsi penyangga ibu kota dengan jumlah industri manufaktur terbanyak di nusantara.

Di sisi lain, Jawa Barat juga dipandang menarik dalam kekayaan dan keanekaragaman sumber daya hayati serta potensi alam yang berlimpah ruah.(Ant)

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home