Loading...
EKONOMI
Penulis: Martha Lusiana 16:31 WIB | Kamis, 13 Agustus 2015

Gubernur BI Paparkan Kondisi Melemahnya Rupiah

Gubernur BI, Agus Martowardojo. (Foto: Martha Lusiana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, menguraikan kondisi melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang hingga kini belum berhenti.

"Memang betul, jika berdasarkan kajian mengenai kuartal kedua ini, tren depresiasi rupiah terhadap dolar AS terus berlanjut," ujar Agus dalam konferensi media mengenai Forum Kordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK), di Kantor Kementerian Keuangan, di Jakarta, Kamis (13/8).

Menurutnya, kondisi ini terjadi akibat dorongan penguatan dolar AS secara global, terutama kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga AS oleh The Fed (bank sentral AS) dan penyelesaian krisis Yunani yang hingga kini belum rampung.

Selain itu ia mengatakan, dalam beberapa hari terakhir depresiasi rupiah meningkat tajam akibat Tiongkok mendevaluasi yuan.

"Bank Sentral Tiongkok (People's Bank of China/PBC) mendepresiasi mata uangnya sebesar 1,9 persen. Diikuti devaluasi 1,6 persen pada 12 Agustus kemarin karena kinerja ekspor, capital outflow dan cadangan devisa Tiongkok yang turun," ujar dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa situasi Tiongkok yang demikian berdampak negatif terhadap mayoritas mata uang negara-negara, termasuk Indonesia.

Di sisi lain, perkembangan kondisi ekonomi AS justru semakin baik sehingga meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga dalam waktu yang lebih cepat.

"Rupiah year to date (ytd) melemah 10,12 persen hingga 12 Agustus kemarin. Pelemahan  ini lebih dalam daripada Korea won yang melemah, 35 persen ytd; Thailand bath melemah 6,62 persen ytd; dan yen Jepang melemah 3,96 persen ytd," kata Agus.

Meskipun demikian, ia melanjutkan, depresiasi rupiah masih lebih baik daripada negara lainnya, seperti Malaysia sebesar 13,16 persen ytd, Turki 16,23 persen ytd, Brasil 29,4 persen ytd, dan Australia sebesar 10,6 persen ytd.

Nilai tukar rupiah Jumat (13/8) tercatat menguat tipis menjadi 13.373 rupiah per dolar AS, yang sebelumnya mampu menembus 13.800 rupiah per dolar AS. 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home