Gubernur Papua Kritik Politisi Jakarta Sok Pintar Bicara Freeport
TEMBAGAPURA, SATUHARAPAAN.COM - Gubernur Papua, Lukas Enembe, mengeritik para politisi dan pejabat Jakarta yang ia nilai banyak bicara tentang PT Freeport Indonesia tetapi sebetulnya tidak tahu apa-apa.
"Ada banyak orang yang tidak pernah tahu tentang Papua, tapi bicaranya pintar sekali. Lebih baik tidak usah berbicara. Saya bicara bukan untuk kepentingan pribadi saya sendiri, tapi untuk kepentingan rakyat Papua. Kita tidak mau seperti orang di Jakarta yang berbicara untuk kepentingan pribadi mereka," kata Lukas, ketika secara khusus mengunjungi area pertambangan PT Freeport di Tembagapura, bersama istri, untuk menghadiri acara Natal Bersama gabungan keluarga besar PT Freeport Indonesia.
Lukas mengingatkan bahwa ekonomi Papua hingga kini masih sangat bergantung pada sektor pertambangan PT Freeport.
"Kita harus jujur mengakui bahwa ekonomi Papua sebagian besar masih tergantung pada sektor tambang. Freeport menyumbang 46 persen dari pendapatan domestik bruto Provinsi Papua. Sedangkan Kabupaten Mimika hampir 91 persen dari pendapatannya bergantung pada Freeport," kata orang nomor satu di Provinsi Papua itu lagi.
Kondisi tersebut, menurutnya lagi, tidak bisa dibayangkan apa yang bakal terjadi dengan rakyat Provinsi Papua, khususnya rakyat Kabupaten Mimika jika Freeport berhenti beroperasi.
"Bayangkan kalau kontrak Freeport tidak diperpanjang. Belum lagi kami punya karyawan asli warga Papua yang bekerja di Freeport ada sekitar 7.700 orang. Kalau kepastian kontrak Freeport tidak segera diberikan oleh pemerintah, maka sudah tentu akan berdampak pada ekonomi Papua," ujarnya pula.
Sehubungan dengan itu, Lukas Enembe meminta Presiden Joko Widodo bersama kabinet pemerintahannya memikirkan berbagai hal tersebut agar tidak menuai masalah besar di kemudian hari.
Lukas juga meminta agar persoalan kelanjutan kontrak PT Freeport tidak sekadar menjadi buah bibir atau bahan perbincangan pengamat dan politisi di Jakarta. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Pancasila Jadi Penengah Konflik Intoleransi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Leonard Chrysostomos Epafras ...