Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 13:44 WIB | Senin, 09 Oktober 2023

Hamas Serang Festival Musik Israel di Hari Raya Sukkot Yahudi

Warga Palestina menangkap dan membawa warga sipil Israel dari Kibuta Kfar Azza ke wilayah Jalur Gaza, Palestina, pada hari Sabtu (7/10) setelah serangan Hamas ke festival music pada hari libus Yahudi, Sukkot. (Foto: AP/ Hatem Ali)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Festival musik outdoor Tribe of Nova dimaksudkan sebagai pesta dansa sepanjang malam di daerah pedesaan dekat perbatasan Gaza-Israel, tempat ribuan anak muda merayakan hari raya Yahudi, Sukkot.

Namun tempat tersebut menjadi tempat kekacauan yang mematikan ketika militan Hamas menyerang festival di daerah gurun pada hari Sabtu (7/10) pagi, menewaskan sekitar 260 orang. Orang-orang yang bersuka ria yang ketakutan mencoba lari dan bersembunyi dari tembakan, menurut organisasi penyelamat Israel, outlet berita, dan akun di media sosial.

Layanan penyelamatan Israel, Zaka, mengatakan paramedis telah mengevakuasi sekitar 260 jenazah dari festival musik tersebut, dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat seiring tim terus bekerja untuk membersihkan area tersebut.

Penyelenggara festival mengatakan dalam pernyataan di media sosial bahwa mereka membantu pasukan keamanan untuk membantu menemukan orang hilang yang menghadiri acara tersebut.

Serangan terhadap festival musik tersebut adalah bagian dari serangan yang lebih besar terhadap Israel yang dilakukan oleh kelompok militan Palestina, Hamas, yang menerobos pagar perbatasan dalam serangan mendadak yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dimulai pada hari Sabtu.

Video yang diunggah ke media sosial dari festival musik tersebut menunjukkan seorang perempuan muda diculik oleh pria dengan sepeda motor sambil berteriak minta tolong. Pria lain di dekatnya dibawa pergi dengan tangan di belakang punggung.

Sebuah video terpisah menunjukkan puluhan pengunjung festival yang panik berlari melintasi lapangan, mencoba masuk ke mobil mereka, ketika suara tembakan terdengar.

Peserta festival Shoam Gueta mengatakan kepada NBC News bahwa dia melarikan diri dari kekacauan bersama sekelompok 20 orang, bersembunyi di semak-semak selama hampir enam jam, mendesak orang-orang untuk tetap diam dan tetap berada di tempat saat serangan terjadi.

Dia mengatakan kepada outlet tersebut bahwa dia melihat orang-orang ditembak ketika mereka mencoba berlindung dan dia melihat seorang perempuan ditikam dengan pisau.

“Kami melihat teroris membunuh orang, membakar mobil, berteriak di mana-mana,” kata Gueta kepada NBC News. “Jika Anda hanya mengatakan sesuatu, jika Anda membuat keributan, Anda akan dibunuh.” (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home