Loading...
BUDAYA
Penulis: Francisca Christy Rosana 10:20 WIB | Rabu, 14 Januari 2015

Hanung Bramantyo Rilis Film Produksi Keluarga

Hanung Bramantyo Rilis Film Produksi Keluarga
Segenap pemain dan crew film Hijab saat pemutaran perdana film di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta pada Selasa( 13/1) malam. (Foto-foto: Francisca Christy Rosana)
Hanung Bramantyo Rilis Film Produksi Keluarga
Sutradara Hanung Bramantyo saat premier film Hijab.
Hanung Bramantyo Rilis Film Produksi Keluarga
Produser film Hijab, Zaskia Adya Mecca.
Hanung Bramantyo Rilis Film Produksi Keluarga
Haikal Kamil, produser Hijab.
Hanung Bramantyo Rilis Film Produksi Keluarga
Ferry Ardiansyah, kakak ipar Zaskia.
Hanung Bramantyo Rilis Film Produksi Keluarga
Joshua Suherman saat mendatangi premier film Hijab.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sutradara Hanung Bramantyo baru-baru ini memproduksi film bersama keluarga besarnya. Hanung bersama sang istri, Zaskia Adya Mecca dan sang adik Haykal Kamil langsung terjun menjadi produser dalam film Hijab yang akan dirilis pada Kamis (15/1) mendatang.

“Ini sebenarnya bagi saya dan istri saya adalah film yang sangat personal. Kami ingin membagikan apa yang kami alami, dunia kami dalam rangka berbisnis hijab,” kata Hanung di Epicentrum Walk, Kuningan Jakarta pada Selasa (13/1) malam.

Diangkatnya tema hijab bagi Hanung terinspirasi dari fenomena pemakaian hijab yang berkembang di Indonesia.

“Bagi kami, hijab tidak hanya sekadar pakaian. Hijab adalah sebuah identitas, yakni identitas pada ketaatan agama tertentu,” kata Hanung.

Persinggungan Budaya dan Agama

Sementara itu, Zaskia memandang film ini sebagai sebuah persinggungan antara budaya dan agama yang menempatkan laki-laki sebagai tulang punggung keluarga yang membiayai keluarga.

“Kami melihat isu-isu yang berkembang di Indonesia. Dalam film ini ada empat karakter yang mewakili perempuan Muslim di Indonesia. Sengaja kami menempatkan empat perempuan, tiga berhijab dengan macam-macam karakter dan satu tak berhijab. Ada yang berhijab syari, ada yang berhijab fashion, ada yang berhijab turban,” kata Zaskia.

Di film, Zaskia sebagai produser tidak mau memberi judgement.

“Di film ini kami menggambarkan justru dengan keyakinan dan pakaiannya masing-masing orang ini tetap bisa sahabatan tanpa mengusik keyakinan cara berpakaiannya mereka. Karena cara berpakaian hanyalah soal permukaan. Yang kita bahas di sini justru hal-hal yang lebih dalam yang mau kami gali,” ujarnya.  

Genre Komedi

Haikal Kamil (adik Zaskia) sebagai produser mengaku sebenarnya ide awal cerita ini dari Sazkia. “Tadinya banyak cerita yang mau diangkat dan genrenya pun bermacam-macam. Akhirnya setelah dirundingkan, kami angkat film ini bergenre komedi,” katanya.

Karena bergenre komedi, Haikal dan kkeluarga menggandeng aktor dan aktris yang punya role komedi, seperti Omesh.

“Film ini adalah film yang lucu karena di film ini penonton bisa menertawakan hal yang sebenarnya dekat dengan kehidupan mereka. Film ini dekat dengan kehidupan kita,” kata dia.

Film ini digadang-gadang memakan biaya lebih dari Rp 5 miliar.

Sementara itu, sebagai orang yang turut membantu proses di balik layar, Ferry Ardiansyah, kakak ipar Zaskia berharap film ini dapat menghibur dan memperoleh respons yang baik.

“Film ini ringan dan saat ini sedang ditunggu-tunggu. Film yang saat ini tidak bikin pusing. Saya senang dan enjoy karena mimpi keluarga bisa terealisasi,” ujarnya.

Premis yang Menggoda

Aktor Joshua Suherman yang turut datang dalam pemutaran perdana film Hijab beranggapan film Hanung selalu punya premis-premis yang menarik yang mengajak penonton untuk datang ke bioskop.

“Dia bisa memberikan premis yang sangat meggoda ke setiap penonton,” kata Joshua kepada satuharapan.com.

Joshua  juga beranggapan setiap sutradara mempunyai premisnya masing-masing, namun Hanung salah satu yang terbaik.

“Karena dia dulu juga main teater jadi dia tahu bagaimana memberi treatment kepada pemain. Karena Hanung, perfilman Indonesia pasarnya juga membaik,” kata mantan penyanyi cilik itu.

Isu Hijab

Di kalangan beberapa ulama, hijab masih menjadi perdebatan. Namun film ini tak berbicara tentang isu hijab.

“Saya mengajak penonton untuk melihat kehidupan saya dan istri saya yang kebetulan berhijab sekaligus berbisnis Hijab. Pada film ini saya melihat dan memotret bagaimana Hijab tak sekadar pakaian yang merujuk agama tertentu. Hijab adalah fenomena yang membawa dampak ekonomi, sosial, dan kultural yang nyata bagi kehidupan istri saya dan lingkungannya,” kata Hanung.

Industri busana Muslim mengalami pertumbuhan signifikan. Hal ini terlihat dari meningkatnya penggunaan busana Muslim dalam beberapa event. Sementara itu, komunitas hijab juga semakin banyak bermunculan. Melalui kreatifitas para desainer, Indonesia diperkirakan menjadi hijab fashion trendsetter world wide 2020 dan Jakarta akan menjadi pusatnya karena memiliki berbagai keunikan serta ciri khas yang tidak bisa ditiru.  

Film Hijab bercerita mengenai persahabatan empat perempuan. Bia, Tata, dan Sari adalah perempuan bersuami dan berjilbab dengan gaya yang berbeda-beda. Hanya Anin yang memilih untuk bebas, tidak berjilbab sekaligus tidak mau menikah. Seperti halnya Anin, awalnya Bila, Tata, dan Sari sebelum menikah adalah perempuan mandiri. Namun kini mereka menjadi istri yang ikut suami dan berada dalam kondisi tidak berdaya dengan pilihan-pilihannya sendiri. Saat arisan bersama, Gamal (suami Sari) menyindir bahwa arisan ini sebenarnya ‘arisan suami’ karena uangnya berasal dari suami. Tata terusik dan mengajak sahabatnya untuk kembali menjadi perempuan mandiri. Diam-diam mereka memulai bisnis fesyen hijab secara online. Hanya dalam tiga bulan bisnis ini meroket, apalagi fesyen hijab juga sedang menjadi tren di Indonesia, bahkan penghasilan mereka melebihi penghasilan para suami. Hal ini membuat para suami merasa terancam hingga timbul konflik rumah tangga.

Film yang mengangkat hijab sebagai isu utama ini menggandeng pemeran Carissa Putri, Zaskia Adya Mecca, Tika Bravani, Natasha Rizky, Nino Fernandez, Mike Lecucock, Ananda Omesh, dan Dion Wiyoko.

Hijab merupakan film perdana produksi Dapur Film. Waktu produksi pun dijalankan selama 23 hari, yakni pada 17 September hingga 13 November 2014. 

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home