Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 20:00 WIB | Senin, 27 Februari 2017

Harga Referensi CPO Maret 2017 Naik USD 10,38

Harga referensi CPO menguat, biji kakao turun
Ilustrasi. Hamparan perkebunan kelapa sawit membentuk pola terlihat dari udara di Provinsi Riau, Selasa (21/2). Pemerintah Indonesia berupaya menyempurnakan kebijakan moratorium sawit yang diberlakukan selama lima tahun sejak 2016 untuk menekan laju konversi hutan dan lahan gambut dengan tetap memperhatikan kelangsungan bisnis supaya produktivitas sawit meningkat dari luas perkebunan yang sudah ada. (Foto: Antara/FB Anggoro)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga referensi produk crude palm oil (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode Maret 2017 sebesar USD 825,90 per metrik ton (MT), naik USD 10,38 atau 1,27 persen dari periode Februari 2017 sebesar USD 815,52/MT setelah memperhatikan berbagai rekomendasi.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Oke Nurwan, mengatakan bahwa penetapan tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 11/M-DAG/PER/2/2017 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

“Saat ini harga referensi CPO kembali mengalami peningkatan dan tetap berada pada level di atas USD 800. Untuk itu, Pemerintah mengenakan BK untuk CPO sebesar USD 18/MT untuk periode Maret 2017,” kata Oke di Jakarta, hari Jumat (24/2).

BK CPO untuk Maret 2017 tercantum pada Kolom 3 Lampiran II Huruf C Peraturan Menteri Keuangan No. 13/PMK.010/2017 sebesar USD 18/MT, sama dengan BK CPO untuk periode Februari 2017.

Sementara itu, harga referensi biji kakao pada Maret 2017 turun sebesar USD 102,5 atau 4,63 persen dari Februari 2017, yaitu dari USD 2.212,36/MT menjadi USD 2.109,86/MT.

Menurut Oke, hal ini berdampak pada penetapan HPE biji kakao yang juga mengalami penurunan sebesar USD 102 atau 5,28 persen dari USD 1.932/MT pada periode bulan sebelumnya, menjadi USD 1.830/MT pada Maret 2017.

Hal tersebut tercantum pada kolom 2 Lampiran II Huruf B PMK No. 13/PMK.010/2017.

“Penurunan harga referensi dan HPE biji kakao disebabkan menurunnya harga internasional komoditas terebut. Namun, BK biji kakao tidak berubah dibandingkan periode bulan sebelumnya, yaitu sebesar 5 persen,” kata Oke.

HPE Produk Kulit

Sementara itu untuk HPE produk kulit, setelah tidak pernah ada perubahan sejak Juli 2013, terdapat perubahan HPE untuk beberapa komoditas.

Pada kelompok jangat dan kulit mentah dari sapi dan kerbau mengalami penurunan sebesar USD 1 per kilogram (kg) dari USD 6,2/kg menjadi USD 5,2/kg pada Maret 2017. Sedangkan untuk biri-biri/domba dan kambing tetap masing-masing USD 10/lembar dan USD 8/lembar. BK untuk kelompok ini 25 persen.

Kelompok jangat dan kulit pickled dari sapi dan kerbau mengalami penurunan sebesar USD 0,4/sq ft dari USD 4,4/sq ft menjadi USD 4/sq ft pada Maret 2017.

Untuk biri-biri/domba dan kambing tetap masing-masing USD 2,4/sq ft dan USD 2,2/sq ft (BK untuk kelompok ini 25 persen).

Sementara kelompok kulit disamak (wet blue) dari kambing mengalami peningkatan sebesar USD 0,2/sq ft dari USD 2,8/sq ft menjadi USD 3/sq ft pada Maret 2017. Untuk Sapi dan Kerbau tetap USD 5,2/sq ft dengan BK untuk kelompok ini sebesar 15 persen.

Sedangkan dari kelompok biri-biri/domba mengalami peningkatan sebesar USD 1/sq ft dari USD 3/sq ft menjadi USD 4/sq ft.

"Adapun HPE dan BK komoditas produk kayu tidak ada perubahan dari periode bulan sebelumnya," katanya. (PR)

 

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home