Loading...
EKONOMI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 19:46 WIB | Senin, 07 April 2014

Hari ini, Rupiah dan IHSG Ditutup Menguat

Ilustrasi. (Foto: Elvis Sendouw)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (7/4) sore menguat sebesar 43 poin menjadi Rp 11.273 dibanding sebelumnya Rp 11.316 per dolar AS.

Menanggapi hal tersebut, Analis Bank Mandiri, Renny Eka Putri, mengatakan, "Fundamental ekonomi Indonesia yang positif masih menjadi penopang mata uang rupiah."

Ia mengemukakan bahwa data yang dirilis pada awal bulan ini tercatat inflasi Maret di level 0,08 persen, serta surplus pada neraca perdagangan Indonesia Februari 785,3 juta Dolar AS. Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Maret 2014 tercatat meningkat menjadi 118,2 dari 116,2 pada bulan sebelumnya.

"Dalam jangka pendek, data itu akan mendukung penguatan rupiah terhadap dolar AS," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa ekspektasi cadangan devisa Indonesia periode Maret juga diekspektasikan masih berada di atas level 100 miliar dolar AS. Posisi cadangan devisa itu masih cukup baik dalam menjaga stabilitas ekonomi.

Dari sisi eksternal, lanjut Renny Eka Putri, belum ada sentimen yang mendukung penguatan dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia menyusul belum adanya dukungan dari data ekonomi Amerika Serikat.

Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar uang juga sedang mengantisipasi pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan ini.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini, tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp11.282 dibandingkan sebelumnya (4/4) di posisi Rp 11.310 per dolar AS.

IHSG Naik 1,30 Persen

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup naik sebesar 63,09 poin atau 1,30 persen ke posisi 4.921,04. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45), menguat 14,49 poin (1,77 persen) ke level 834,57.

“Dana asing yang masuk ke pasar saham kembali menopang indeks BEI. Investor asing membukukan beli bersih saham sebesar Rp 1,573 triliun pada hari ini” ucap Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya, di Jakarta, pada Senin (7/4).

Di sisi lain, lanjut dia, akan dirilisnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) pada pekan ini yang diprediksi tetap juga masih memungkinkan indeks BEI melanjutkan kenaikan menembus level batas atas 4.986 poin.

"Diperkirakan indeks BEI bergerak pada kisaran 4.903-4.986 pada Selasa, 8 April," kata dia.

Sementara itu, analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa dalam sepekan ke depan, momentum Pemilu Legislatif akan mewarnai pasar sehingga efek dari koreksi regional cenderung tidak berpengaruh terhadap pasar saham domestik.

"Pasar mulai antisipasi hasil Pemilu 2014 akan sesuai dengan ekspektasi," tambahnya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 275.393 kali dengan volume mencapai 4,04 miliar lembar saham senilai Rp6,69 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 181 saham, yang melemah 131 saham, dan yang tidak bergerak 105 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 132,93 poin (0,59 persen) ke level 22.377,15, indeks Nikkei turun 254,92 poin (1,69 persen) ke level 14.808,85 dan Straits Times melemah 19,13 poin (0,60 persen) ke posisi 3.193,59. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home