Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Reporter Satuharapan 14:10 WIB | Jumat, 16 Agustus 2013

Hari Keenam Kejuaraan Atletik Dunia Belum Ada Rekor Baru

Ezekiel Kemboi, atlet asal Kenya meraih medali emas pada lintasan lari berintang (foto: flyladylori.com).

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Ezekiel Kemboi, atlet asal Kenya memperkuat statusnya sebagai atlet lari berintang yang mengukir sejarah pada hari Kamis (15/8) mampu menyelesaikan penampilan terbaiknya dalam Kejuaraan Atletik Dunia di Moskow.

Kemboi yang berambut nyentrik itu telah memenangkan beberapa kejuaraan. Diantaranya adalah kejuaraan dunia di Paris pada tahun 2003, medali emas berturut-turut empat tahun lalu di Berlin dan Ia juga memiliki dua medali emas kejuaraan olimpiade di tahun 2004 dan tahun lalu di London.

“Hari ini saya sangat bahagia karena bisa meraih medali emas,” kata Kemboi yang bersikeras bahwa kejuaraan ini adalah perlombaan bagi siapa saja. “Kejuaraan ini adalah perlombaan yang terbuka bagi siapapun. Semua orang ingin menang. Saya sangat senang karena telah memenangkannya.”

Kemboi dengan catatan waktu 8:06,01 pada hari Kamis (15/8) kemarin tercatat lima detik lebih lambat dari catatan waktu pada kejuaraan sebelumnya di tahun 2009. Tetapi dengan catatan waktu tersebut, ia lebih cepat jika dibandingkan dengan rekan senegaranya, Conseslus Kipruto, atlet pendatang baru di lintasan lari berintang Kenya.

Sedangkan seorang atlet asal Perancis, Mahiedine Mekhissi-Benabbad, peraih medali perak di Olimpiade London berhasil mencegah Kenya untuk sapu bersih pada perlombaan tersebut dengan meraih medali perunggu dengan catatan waktu 8:07,86.

Lintasan lari halang rintang 400 meter

 Pada lintasan halang rintang 400 meter kategori wanita, Zuzana Hejnova mengukir catatan terbaiknya pada musim ini dengan meraih medali emas dengan catatan waktu 52,83 detik. Dengan usahanya tersebut, ia menjadi yang tercepat tahun ini dan 0,24 detik lebih besar dari catatan waktu yang pernah ia raih sebelumnya, dua kali lipat dari yang pernah dicatat oleh Cekoslovakia.

Untuk medali perak berhasil diraih oleh Delilah Muhammad asal Amerika Serikat dengan catatan waktu 54,09 detik. Sedangkan rekan senegaranya, Lashinda Demus meraih medali perunggu.

Pada kategori pria, Jehue Gordon dari Trinidad dan Tobago hampir kalah oleh atlet asal Amerika, Michael Tinsley. Ia berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 47,69 detik. Sedangkan Tinsley berhasil mencapai catatan waktu terbaiknya di 47,93 detik. Medali perunggu berhasil direbut oleh atlet asal Serbia, Emir Bekric dengan catatan waktu 48,05 detik.

Lari Sprint

Pelari asal Swedia, Abeba Aregawi berhasil mencatatkan waktu terbaiknya di final lari sprint untuk meraih medali emas di kelas 1500 meter kategori  wanita. Aregawi yang telah berpindah kewarganegaraannya dari Etiopia tahun lalu memenangkan final tersebut dengan catatan waktu 4 menit 2,67 detik, memimpin Jennifer Simpson dari Amerika Serikat dengan catatan waktu 4:02,99 dan Hellen Onsando Obiri asal Kenya dengan catatan waktu 4:03,86.

Lompat Tinggi

Di kejuaraan lompat tinggi, Bohdan Bondarenko asal Ukraina berhasil meraih medali emas dengan lompatan setinggi 2,41 meter yang hampir menggeser rekor juara dunia Javier Sotomayor di 2,45 meter.

Sedangkan medali perak berhasil diraih oleh Mutaz Essa Barshim dari Qatar. Ia adalah peraih medali perunggu pada olimpiade London tahun 2012. Pada kejuaraan kali ini, ia berhasil mencatat lompatannya setinggi 2,38 meter. Atlet 22 tahun tersebut mengalahkan Derek Drouin asal Kanada ke peringkat ketiga. Derek Drouin meraih medali perunggu pada kejuaraan atletik dunia tahun ini.

Lompat Jangkit

Pada lompat jangkit kategori wanita tidak terlalu jauh menyimpang dari catatan rekor pada kejuaraan London tahun 2012. Peraih medali perak, Caterine Ibarguen berhasil meraih medali emas dengan lompatan sejauh 14,85 meter.

Begitu pula dengan atlet asal Kolombia peraih medali perak pada kejuaraan di Daegu dua tahun yang lalu, menyamai prestasinya pada usahanya yang kedua di Stadion Luzhniki.

Juara dunia bertahan dan menduduki peringkat nomor satu di dunia, Olga Saladuha tidak mampu memperbaiki lompatannya di putaran kedua dengan hasil 14,65 meter dan harus puas dengan medali perunggu. (rianovosti)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home