Loading...
EKONOMI
Penulis: Sotyati 19:11 WIB | Kamis, 25 September 2014

Harper’s Bazaar Indonesia Gelar Festival Fashion dan Pasar Indonesia

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Pahala M Mansury (tengah) bergambar bersama wakil Harper's Bazaar Indonesia, perancang busana IPMI, dan arsitek event Bazar Fashion Festival dan Pasar Indonesia 2014 yang akan berlangsung di JCC 22 - 26 Oktober 2014. (Foto: Sotyati)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Harper’s Bazaar bekerja sama dengan Bank Mandiri menggelar Bazaar Fashion Festival dan Pasar Indonesia di Jakarta Convention Center, pada 22 – 26 Oktber. Festival akbar itu menampilkan produk kreatif dari desainer terpilih dan kuliner 200 mitra binaan Mandiri.

Lebih dari 30 desainer akan menyemarakkan Bazaar Fashion Festival yang menjadi signature event Majalah Harper’s Bazaar Indonesia. Pada peragaan bertema “Neo Batik” para desainer muda Indonesia akan memperlihatkan kain dengan motif baru yang modern, dengan tetap menggunakan teknik pengolahan batik klasik. Desainer Ghea Panggabean, Adrianto Halim, Stephanus Hamy, Yongki Budisutisna, dan Widhi Budimulya, akan memperlihatkan koleksi “Peranakan” pada festival itu.

Desainer yang tergabung dalam Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) akan menyemarakkan Bazaar Fashion Festival melalui IPMI Trend Show 2015. Mengusung tema “Immersion”, perancang mode yang tergabung dalam IPMI akan menampilkan tren fashion pada 2015.

“IPMI Trend Show akan memperlihatkan karakter berkualitas tinggi dari konsep yang diekspresikan desainer menjadi sebuah koleksi mode.  Hal ini berbeda dengan pergelaran lain yang cenderung hanya menampilkan presentasi koleksi dibandingkan presentasi konsep,” Era Soekamto dari IPMI menjelaskan.

Presentasi setiap koleksi yang akan diperagakan, dipersembahkan dalam dua format presentasi, yakni Runway dan White Cube.

Konsep White Cube ini, seperti dikemukakan perancang mode Tri Handoko, penanggung jawab IPMI Trend Show 2015, baru pertama kali diterapkan di Indonesia, untuk memperlihatkan presentasi mode yang berbeda. “Hal ini diharapkan menjadi gebrakan dalam presentasi di industri mode Indonesia,” kata Aida Nurmala, Business Director dari IPMI.

Ruang presentasi White Cube dibangun mengikuti rangka sebuah kotak, yang dapat menampung sampai dengan 250 tamu. Ruang presentasi Runway menggunakan cara presentasi yang telah menjadi standar internasional sebuah fashion week, yang menampung sampai dengan 700 tamu.

Kuliner Indonesia di Pasar Indonesia

Mandiri, dengan semangat mengembangkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui penguatan jaringan pemasaran mitra binaan, menggelar Pasar Indonesia yang akan menampilkan produk unggulan tenun sutra Garut, Rumah Tenun Pusako Minang, Rumah Songket ADIS, batik Solo dan Jepara, batik Madura, kain tenun Bali, kerajinan perak Bali, mutiara Lombok, dan kain jumputan Palembang. Selain itu, Mandiri juga secara khusus akan menampilkan kain songket karya perajin songket di Desa Ogan Ilir Palembang, yang dilatih dan didampingi dalam mengembangkan teknik sungkit dan limar selama enam bulan.

Pengunjung juga akan disuguhi kuliner Indonesia seperti bihun bebek Medan Suki, soto udang galah, soto Ahri Garut, gulai kepala ikan RM Keluarga, dan gudeg Yu Djum Yogyakarta. “Jika tahun lalu Pasar Indonesia dikunjungi lebih kurang 40.000 orang, tahun ini kami menargetkan 100.000 orang pengunjung,” kata Pahala N Mansury, Direktur Finance & Strategy.  

Selain berharap menjadi show case bagi kreator Indonesia, Ria Lirungan, mewakili Harper’s Bazaar Indonesia berharap event  akbar yang menguatkan relasi business-to-consumer itu juga dapat memperluas wawasan kreator dalam berkreasi.

“Kami juga ingin melahirkan perancang mode generasi muda melalui event ini, seperti Peggy Hartanto dan Sheila Agatha yang lahir dari event ini tahun lalu,” kata Ria. 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home