Loading...
INDONESIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:29 WIB | Jumat, 09 Desember 2016

Hasil Survei: Agus Ganteng, Ahok Kasar dan Anies Santun

Ilustrasi : survei Poltracking Indonesia mengenai kandidat calon Gubernur DKI, Jakarta, Kamis (15/9/2016). (Foto: beritagar.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Berdasarkan survei pilkada DKI Jakarta yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia , ditemukan  bahwa pemilih, melihat figur Agus Harimurti Yudhoyono, diasosiasikan  secara spontan (top of mind), adalah putra mantan presiden RI SBY, militer dan ganteng.

Sedangkan di benak pemilih, menilai figur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah tegas, kasar dan petahana. Sementara itu, ingatan (spontan) publik terhadap figur Anies Baswedan adalah Mendikbud santun  dan cerdas.

Namun untuk kategori pemilih rasional masih relatif tinggi, karena beberapa  faktor berikut ini masih dominan tinggi, yakni antara lain pengalaman (86.33 persen ), prestasi (79.33 persen), dan program (83 persen) dianggap penting dan menjadi preferensi utama pemilih dari kelompok pemilih rasional pada pilkada DKI Jakarta..

Demikian, hasil survei pilkada Jakarta yang dilakukan Poltracking Indonesia, yang dilakukan di Jakarta,  pengambilan data survei dilaksanakan pada tanggal 7-17 November 2016. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error  2,8  persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,  Dengan metode pengumpulan data adalah wawancara secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner, seperti dilansir situs poltracking.com.

Sementara itu, hampir 83,17 persen publik  menjawab  asal daerah calon gubernur dan calon wakil gubernur tidak mempengaruhi pilihan publik dalam pilkada DKI Jakarta nanti, juga sebanyak  81,67 persen publik mengaku suku tidak berpengaruh. Akan tetapi, sebanyak 56.33 persen  publik menjadikan latar belakang agama calon gubernur dan calon wakil gubernur sangat mempengaruhi pilihan. 

Temuan berikutnya mengatakan,  bahwa sebanyak 80,58 persen mengaku karakter santun  calon gubernur dan calon wakil gubernur mempengaruhi pilihan publik dalam pilkada DKI Jakarta nanti, dan 90,92 persen menilai karakter tegas  mempengaruhi pilihan. Sedangkan sebanyak 83,17 persen  publik mengaku wajah/ tampang kandidat tidak berpengaruh.

Secara keseluruhan,  pada pilkada Jakarta 2017, tingkat partisipasi berpotensi tinggi (golput rendah).

Persaingan antara tiga pasang kandidat masih sangat dinamis. Elektabilitas top of mind bersaing ketat, semua berpotensi lolos putaran kedua. Sementara terkait popularitas, nama Basuki Tjahaja Purnama  masih tinggi yakni 94,8 persen , Agus Harimurti Yudhoyono  sebanyak 87,5 persen , Anies Baswedan  sebanyak 85,9 persen.

Peta Demografi Dukungan Kandidat

Peta dukungan berdasarkan profil demografi berdasarkan survei diketahui  berikut ini:

 Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni profil pemilih tertinggi berusia di usia 50 tahun ke atas dengan persentase sebanyak 31,19 persen dan berpendidikan akademi sebanyak  31,8 persen. Kemudian untuk jenis pekerjaan adalah pedagang kecil 30,4 persen, pengusaha 25 persen dan pejabat 30 persen. Sedangkan berdasarkan penghasilan  antara Rp 250.000-Rp 500.000 memiliki persentase tertinggi  yakni 35,71 persen.

Untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat pemilih tertinggi pada usia 29- 40 tahun sebanyak 23 persen dan berpendidikan  sarjana  27,34 persen. Kemudian jenis pekerjaan tertinggi pengusaha sebanyak 37,30 persen, karyawan swasta 26,40 persen dan wiraswasta 25 persen. Sedangkan yang memiliki pengasilan di atas Rp 5 juta memiliki persentase sebanyak 28,85 persen.

Kemudian untuk pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno, pemilih  tertinggi berusia  17- 22 tahun sebanyak 26,98 persen, berpendidikan akademi sebanyak 25, 76 persen. Lalu pemilih yang  memiliki pekerjaan  17,60 persen, sedang mencari pekerjaan 28,81 persen dan profesional  27, 78 persen, dan yang berpenghasilan antara Rp 1 juta-Rp 2 juta memiliki jumlah persentase tertinggi  sebanyak  23,36 persen.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home