INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan
09:11 WIB | Selasa, 08 November 2016
Hasyim Muzadi Ingatkan Pentingnya Toleransi Beragama
MADIUN, SATUHARAPAN.COM - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan mantan Ketua Umum PBNU, Hasyim Muzadi mengingatkan kepada para tokoh agama dan seluruh masyarakat tentang pentingnya meningkatkan tolerasi beragama dan perbedaan guna menjaga keutuhan NKRI.
"Toleransi antarumat beragama dan perbedaan sangat penting dilakukan agar Indonesia menjadi bangsa yang besar," ujar Hasyim Muzadi saat menjadi pembicara dalam acara Seminar Nasional tentang Wawasan Kebangsaan yang digelar oleh Badan Musyawarah Antargereja (BAMAG) Kota Madiun di Wisma Haji Kota Madiun, Senin (7/11).
Menurut dia, Bangsa Indonesia sejak awal telah dibangun di atas dasar keberagaman dan perbedaan yang dipenuhi oleh toleransi. Tidak hanya dalam hal agama, namun juga suku, bahasa, dan budaya.
Adapun, ia menilai permasalahan yang saat ini terjadi, mungkin karena wawasan kebangsaan dan toleransi dalam perbedaan sudah mulai menipis. Sehingga, sejumlah kelompok masyarakat di Indonesia semakin mudah diadu domba.
"Informasi yang diterima tidak utuh, bisa mengakibatkan kita terjebak dalam pertikaian. Untuk itu, diperlukan pemahaman yang mendalam untuk menyikapi hal yang pro ataupun kontra tersebut," kata dia.
Sementara, Ketua BAMAG Kota Madiun Edwin Susanto mengatakan, seminar tersebut bertujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan di lingkungan masyarakat Indonesia yang rawan menurun akibat gerusan kecanggihan teknologi maupun paham-paham radikal. Pihaknya sangat prihatin dengan adanya konflik yang mengatasnamakan perbedaan untuk memecah NKRI saat ini.
"Kegiatan seperti ini harus sering dilakukan, sebab bisa mengingatkan kembali akan pentingnya membina kerukunan antarsesama warga Indonesia yang memiliki banyak perbedaan. Baik dari agama, suku, ataupun bahasa," kata Edwin.
Ia merasa bangga karena kerukunan antarumat beragama di Kota Madiun sangat baik. Selain itu, peran Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB) di Kota Madiun sangat intensif sehingga mampu meredam isu-isu yang dapat memecah NKRI.
Untuk itu, ia ingin melalui seminar yang menghdirkan mantan Ketua Umum PB NU Hasyim Muzadi tersebut dapat menjadi pemecut untuk selalu menjaga toleransi dalam perbedaan.
Dalam seminar tersebut, selain menghadirkan tokoh nasional selaku pembicara, juga dihadiri oleh tokoh agama lokal dari berbagai aliran agama dan Sekretaris Daerah Kota Madiun Maidi.
Adapun peserta seminar berasal dari berbagai kalangan, di antaranya dari unsur akademisi, anggota TNI, pelajar, serta mahasiswa.
Selain paparan, seminar dilakukan dengan format tanya jawab, yakni peserta bertanya kepada pembicara dan KH Hasyim Muzadi selalu pembicara menjawabnya langsung. (Ant)
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...