Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 15:17 WIB | Rabu, 03 Desember 2014

Hawking: Kecerdasan Buatan Bisa Berarti Berakhirnya Umat Manusia

Stephen Hawking. (Foto: dari bbc.com)

LONDON, SATUHARAPAN.COM - Fisikawan teoritis asal Inggris, Stephen Hawking, memperingatkan bahwa perkembangan kecerdasan buatan bisa berarti berakhirnya  umatb manusia.

Dia mengatakan hal itu dalam sebuah wawancara dengan BBC, seperti termuat dalam situsnya hari Selasa (2/12). Ilmuwan ini mengatakan  bahwa teknologi tersebut dengan cepat dapat berkembang dan menyalip manusia, skenario seperti itu telah digambarkan dalam film "Terminator."

"Bentuk-bentuk primitif dari kecerdasan buatan sudah kita miliki, dan telah terbukti sangat berguna. Tapi saya pikir perkembangan kecerdasan buatan secara penuh bisa berarti akhir dari umat manusia," kata profesor itu.

"Setelah manusia mengembangkan kecerdasan buatan, hal  itu akan lepas landas dengan sendirinya, dan mendesain ulang sendiri pada tingkat yang semakin meningkat.

"Manusia, yang dibatasi oleh evolusi biologis yang lambat tidak bisa bersaing, dan akan digantikan," kata Hawking yang berusia 72 tahun. Dia dianggap sebagai salah satu ilmuwan yang paling cemerlang di dunia yang masih hidup.

Hawking hanya duduk di kursi roda akibat penyakit neuron motorik dan berbicara dengan bantuan suara synthesizer. Namun dia tertarik untuk mengambil keuntungan dari teknologi komunikasi modern dan mengatakan bahwa dia salah satu orang pertama yang dihubungkan pada hari-hari awal internet.

Dia mengatakan internet telah membawa bahaya dan manfaat, mengutip peringatan dari kepala badan mata-mata elektronik Inggris GCHQ bahwa mereka telah menjadi pusat komando bagi para penjahat dan teroris.

"Harus dilakukan oleh perusahaan-perusahaan internet untuk melawan ancaman tersebut. Namun ada kesulitan untuk melakukannya ini tanpa mengorbankan kebebasan dan privasi," kata Hawking.

Hawking hari Selasa itu  menunjukkan sistem perangkat lunak baru yang dikembangkan oleh Intel, yang menggabungkan teks prediktif untuk memungkinkan dia menulis dengan lebih cepat. Hal ini akan tersedia secara online pada bulan Januari untuk membantu orang-orang dengan penyakit neuron motorik.

Dia menyambut perbaikan itu, tetapi  telah memutuskan untuk tidak mengubah suaranya yang terdengar seperti robot, yang awalnya berasal dari speech synthesizer yang dirancang untuk layanan direktori telepon.

"Suara itu sangat jelas meskipun sedikit seperti robot. Hal ini telah menjadi merek dagang saya dan saya tidak akan mengubahnya untuk suara yang lebih alami dengan aksen Inggris," katanya kepada BBC.

"Saya diberitahu bahwa anak-anak menginginkan suara komputer ada yang seperti saya," kata dia.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home