Loading...
SAINS
Penulis: Francisca Christy Rosana 17:39 WIB | Minggu, 16 November 2014

Tujuh Jam Sehari Anak Berkutat dengan Gadget

Tujuh Jam Sehari Anak Berkutat dengan Gadget
Seorang anak mengembalikan gadget pada ibunya sesaat setelah mengikuti talkshow "Gadget dan Internet untuk Anak, Yes or No?" di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur pada Sabtu (15/11). (Foto-foto: Francisca Christy Rosana)
Tujuh Jam Sehari Anak Berkutat dengan Gadget
Psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo saat memberi penjelasan dampak gadget bagi anak dalam talkshow "Gadget dan Internet untuk Anak, Yes or No?".

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo menyebutkan waktu yang digunakan anak untuk berkutat dengan gadget dan berinteraksi dengan teman dunia mayanya berkisar sebesar 7 jam 38 menit sehari.

Besarnya intensitas tersebut menurutnya tentu lebih besar dari rata-rata waktu orang untuk beristirahat atau tidur dalam sehari.

Vera saat menjadi pembicara dalam talkshow bertajuk “Gadget dan Internet untuk Anak, Yes or No?” yang diselenggarakan oleh LIFE SatuHarapan.com di Auditorium Gedung Sinar Kasih, jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur pada Sabtu (15/11) mengatakan tingginya intensitas anak melimpahkan waktunya untuk gadget dan internet tentu dikhawatirkan akan menimbulkan dampak yang serius, apalagi anak eapat berinteraksi dengan orang-orang yang tidak dikenal melalui jejaring media sosial.

Kekhawatiran orang tua itu diakibatkan maraknya penyalahgunaan media sosial oleh oknum-oknum tertentu yang melakukan aksi kejahatan, seperti penculikan dan lain sebagainya melalui internet.

Kecanduan Gadget

Kecanduan anak terhadap gadget menurut Vera akan menimbulkan masalah pada atensi yang berujung pada emosi.
“Kalau anak bermain gadget, kemudian membuka game, bermain, dan kalah, anak pasti akan marah-marah,” uja Vera. Untuk itu, dia mengatakan, yang dibutuhkan saat ini adalah orang tua  mengawasi penggunaan gadget untuk anak.

Vera yang giat mengkampanyekan pentingnya aktivitas bermain untuk anak-anak menegaskan anak-anak dapat dipisahkan dari penggunaan gadget asalkan dialihkan ke aktivitas-aktivitas seperti bermain sepeda, permainan tradisional, atau permainan-permainan lain.  

“ Tapi orang tuanya mencontohkan terlebih dahulu dan menanamkan aktivitas tersebut di dalam rumah. Kalau kita tidak memberi aktivitas penggantinya, anak pasti akan balik lagi ke gadget,” ujarnya.

Gadget dalam waktu-waktu tertentu, seperti weekend memang tidak ada salahnya diberikan kepada anak asalkan ada pengurangan jumlah intensitas penggunaan. Hal itu harus berawal dari orang tua yang memberi contoh.

“Kurangi penggunaan gadget dalam keseharian. Orang tua harus memberi contoh karena apa yang dilakukan orang tua direkam dan ditiru oleh anak,” ujarnya.

Vera mengaku gadget pada saat-saat tertentu memang penting untuk anak, tetapi dengan catatan khusus, yakni orang tua harus melihat dari sisi fungsionalnya. Misalnya apakah sosial media dan menu-menu dalam gadget diperukan oleh anak-anak. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home