Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 06:39 WIB | Selasa, 16 Juli 2013

Helm Sepeda Harus Bisa Melindungi dari Risiko Benturan Keras

Helm Sepeda Harus Bisa Melindungi dari Risiko Benturan Keras
Helm standar harus bisa melindungi dari benturan keras (foto: cbc.ca)
Helm Sepeda Harus Bisa Melindungi dari Risiko Benturan Keras
Helm Sepeda Harus Bisa Melindungi dari Risiko Benturan Keras
Ahli bedah saraf Toronto, Charles Tator

TORONTO, SATUHARAPAN.COM – Meskipun ilmu pengobatan dalam olahraga telah berkembang terutama mengenai cedera kepala, namun helm standar untuk atlit sepeda tidak mengalami kemajuan berarti sejak 1999, kata seorang ahli kepada Badan Penyiaran Kanada (CBC News). Selama ini helm sepeda didesain untuk mencegah cedera kepala seperti fraktur tulang, luka goresan atau luka memar pada otak.

Jika pengendara sepeda jatuh dan kepalanya membentur trotoar, atau kendaraan lain, otak bisa mengalami apa yang ilmuwan sebut percepatan anguler atau rotasi, yaitu benturan keras. Karena itu helm harus berfungsi mengurangi risiko fraktur tulang, kata Charles Tator, ahli bedah saraf dari Rumah Sakit Toronto Western kepada CBC News.

“Para ilmuwan membuktikan bahwa benturan keras cenderung berhubungan dengan percepatan rotasi, dalam istilah awam adalah benturan hebat pada otak. Hal ini seperti gerakan agar-agar di dalam toples saat digoncangkan dengan keras,” jelas Tator. “Hasilnya bisa menyebabkan kerusakan sel dalam otak, yang berdampak pada sel saraf dan jaringan penghubungnya. Sudah saatnya standar mempertimbangkan hal ini."

Meningkatnya Kejadian Benturan Keras

Ketika terjadi tabrakan, kemungkinan benturan keras sangat besar. Contohnya di Amerika. Berdasarkan data unit gawat darurat rumah sakit bahwa jumlah gegar otak yang diakibatkan bersepeda meningkat 67 persen antara tahun 1997 sampai 2011.

Pada tahun 1996, lebih dari setengah pengendara di Amerika yang menderita gegar otak sudah menggunakan helm standar. Randy Swart, direktur Lembaga Keamanan Helm Sepeda mengatakan, “Sulit mendesain helm yang benar-benar bisa mencegah cedera, melindungi kepala tarhadap terjadinya kecelakaan sampai saat ini belum sepenuhnya dipahami."

Ahli kinesiologi Universitas Otawa, Blaine Hoshizaki, menyetujui hal tersebut. Ia mengatakan kepada CBC News, “Helm sepeda tidak benar-benar melindungi terhadap cedera hebat, dalam hal ini gegar otak.”

Tapi Hoshizaki mengatakan mekanisme benturan sudah dipahami sekarang dan ia merasa disain helm baru bisa dibuat.

Kuncinya adalah desain yang bisa mengurangi percepatan rotasi. Hoshizaki dan timnya di laboratorium Ottawa memperkenalkan sistem yang pada intinya dapat menurunkan percepatan rotasi. Bagaimanapun juga, bukan masalah desain, tapi fokusnya lebih kepada bagaimana merekonstruksi dan memahami mekanisme kecelakaan itu sendiri dalam olahraga.

Harga helm desain terbaru akan lebih tinggi dan bisa kalah bersaing dengan helm lainnya yang lebih murah, namun menggunakan standar saat ini. Untuk membuat helm baru bisa diakses masyarakat dari segi harga, maka harus sirevisi lagi. Hoshizaki mengetuai komite perlengkapan olah raga hoki es dari Organisasi Standardisasi Internasional dan juga komite perlengkapan olahraga di Kanada, Amerika, dan Eropa.

Dapat Mengurangi Efek Benturan

Disain helm diklaim mengurangi risiko benturan otak akibat percepatan rotasi. Salah satunya dikenal sebagai sistem MIPS (Multi-Directional Impacts).

Swedia telah mencoba disain helm. Ketika dicoba, helm tersebut sedikit berputar, karena menyerap energi dari benturan. Helm dengan sistem MIPS tersebut sudah ada di pasaran.

Hoshizaki yang telah mengunjungi Stockholm, memanggil perusahaan Swedia untuk mengukur percepatan rotasi yang diketahui sangat tipis, tapi telah diakui "ini sudah valid dan sudah bisa dicetak ulang".

Swart, yang juga wakil ketua Subkomite Lembaga Amerika untuk Uji Material Pelindung Kepala, menyatakan, teknologi MIPS belum terbukti mengurangi benturan.

Disain lainnya dari Laboratorium Biomekanik di Portland, Oregon, menggunakan suspensi aluminium elastis dengan garis yang dibuat mirip sarang lebah untuk menyerap percepatan linear pada benturan normal, dan juga percepatan angular pada benturan posisi miring, berdasarkan pernyataan penelitian.

Penulis penelitian mengklaim sistem AIM (angular impact mitigation) tersebut mengurangi percepatan rotasi pada puncaknya sampai 34 persen, dan diprediksi 27 persen pengurangan benturan.

Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut lagi, berdasarkan pernyataan penelitian. Hoshizaki mengatakan prioritas saat ini adalah helm yang didesain untuk melindungi dari benturan keras.

Editor : Yan Chrisna


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home