Loading...
HAM
Penulis: Sotyati 11:28 WIB | Kamis, 13 Agustus 2015

Himpunan Jurnalis Serukan Pembebasan “Shawkan” dari Tahanan Mesir

Kondisi kesehatan jurnalis foto muda ini terus memburuk.
Foto Mahmoud Abu Zeid, dikenal dengan julukan Shawkan, yang diedarkan sebagai kampanye pembebasannya dari tahanan Mesir. (Foto: dw.com)

KAIRO, SATUHARAPAN.COM – Organisasi Jurnalis Tanpa Batas (Reporters Without Borders/RSF) menyerukan pembebasan segera wartawan foto Mesir, Mahmoud Abu Zeid, dan penarikan semua tuduhan terhadap dirinya di pengadilan yang dijadwalkan digelar pada 17 Agustus. Tanggal itu, seperti dituliskan dalam en.rsf.org, berarti bertepatan dengan tiga hari setelah ia menyelesaikan tahun kedua di tahanan sementara.

Dikenal dengan nama samaran "Shawkan", Mahmoud Abu Zeid, 28 tahun, ditahan di Penjara Tora, Kairo, Mesir, sejak ditangkap pada 14 Agustus 2013. Saat itu dia bekerja untuk lembaga foto Demotix dan Corbix, meliput bentrokan antara pasukan keamanan dan pendukung Presiden Mohamed Morsi di Rabiaa Al-Awadiya Square.

Direktur Program Reporters Without Borders, Lucie Morillon, mengatakan, "Kondisi kesehatan jurnalis foto muda yang rapuh ini terus memburuk selama menjalani penahanannya di penjara dua tahun terakhir ini."

Zeid harus mengalami salah satu periode terpanjang penahanan sementara dalam sejarah Mesir. Dia menghabiskan lebih dari 700 hari di penjara tanpa tuduhan resmi yang diajukan terhadapnya. “Hal seperti ini harus segera diakhiri. Dia harus dibebaskan tanpa harus ada basa-basi lagi. Dan, kami menginginkan kabar itu ada sebelum sidang pada 17 Agustus," kata Morillon.

Menjalani penahanan dua tahun membuat Zeid lelah fisik dan psikologis. Dia menggambarkan keadaannya saat ini dengan "lubang hitam, di mana semua hal mirip satu sama lain, dan semuanya gelap."

Dalam pesan terakhir yang dia tulis di dalam selnya, ia berkata, "Jurnalisme telah menjadi ‘tindak kejahatan’ di Mesir saat ini. Seorang wartawan dapat dihukum penjara seumur hidup atau dapat menghabiskan tahun-tahunnya  dalam tahanan  sebelum disidang. Mesir adalah satu-satunya negara di mana jurnalis dianggap sebagai aktor politik."

Reporters Without Borders melaporkan Zeid mengidap hepatitis. Kondisi kesehatannya terus memburuk karena kondisi penjara yang tidak memadai, akses ke perawatan medis kurang, dan penganiayaan yang ia alami.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home