Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 13:54 WIB | Kamis, 01 Januari 2015

Hindari Pembusukan, Semua Jenazah Harus Segera Ditemukan

Tim SAR mengevakuasi kantong berisikan jenazah korban AirAsia QZ8501 ke Eurocopter SA 365/AS365 Dauphin 2 (Dolphin) milik Basarnas di KRI Bung Tomo di Laut Jawa, Rabu (31/12) (Foto: Antara/Lettu Laut (P) Solihin)

PANGKALAN BUN, SATUHARAPAN.COM - Tim dokter berharap semua korban kecelakaan AirAsia QZ8501 segera ditemukan karena jika terjadi pembusukan jenazah di laut akan tenggelam sehingga makin menyulitkan pencarian.

"Jenazah itu kalau sudah lima hari itu biasanya akan mulai rusak di bagian perut sehingga dikhawatirkan akan membuat jenazah tenggelam dan makin sulit dicari," kata Kapusdokkes Mabes Polri, Brigjen Arthur Tampi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin, Kamis (1/1).

Kondisi jenazah mulai sulit dikenali secara fisik karena mengalami pembengkakan dan kerusakan. Jenazah di laut biasanya akan membusuk mulai hari kelima, sedangkan jenazah di sungai mengalami pembusukan lanjut mulai hari ketiga.

Perlakuan terhadap jenazah-jenazah diperlukan untuk memperlambat pembusukan. Selain itu, ada perlakuan untuk mengamankan organ seperti sidik jari dan gigi karena akan sangat dibutuhkan dalam identifikasi nanti di Surabaya.

Disinggung soal jenazah ketujuh yang dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin, Arthur menyebutkan jenazah tersebut berjenis kelamin perempuan usia dewasa.

Dari identifikasi awal, jenazah mengenakan celana jins ikat pinggang coklat, sepatu kets, jam tangan kuning dan gelang karet, sedangkan baju jenazah sudah terlepas.

Sejak Rabu hingga Kamis pukul 12.30 WIB siang, sudah ada tujuh jenazah yang dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin.

Tim gabungan kabarnya kembali menemukan sejumlah jenazah di kawasan Gosong Aling, sekitar 10 mil dari Selat Karimata, tempat pesawat mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru pesawat itu hilang kontak. (Ant)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home