Loading...
MEDIA
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 18:46 WIB | Kamis, 23 Februari 2017

Hoax Ramai Jelang Pilkada DKI Putaran Dua

Ilustrasi. Warga membubuhkan cap tangan saat aksi "Kick Out Hoax" di Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/1). Aksi tersebut sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat perlunya menanggulangi penyebaran berita bohong (hoax), fitnah, hasutan, ucapan yang menimbulkan kebencian dan SARA yang belakangan ini marak di dunia maya. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pengamat media sosial, Nukman Luthfie, memperkirakan keriuhan di media sosial mengenai berita palsu alias hoax akan bertambah seiring dengan Pilkada DKI yang akan diadakan dua putaran.

"Yang jelas, tinggal dua, pertempuran makin seru," kata Nukman saat ditemui di Jakarta, hari Kamis (23/2).

Perkiraannya itu didasari pemilihan presiden 2014 lalu, saat Prabowo Subianto dan Joko Widodo memperebutkan kursi RI 1. "Publik menjadi terbelah," kata dia.

Penyebaran hoax, lanjut dia, tidak ada kaitannya dengan pilkada yang berlangsung dua putaran. Namun, ia membenarkan penyebaran hoax memang meningkat pesat saat momentum Pilkada DKI 2017.

"Hoax tidak akan hilang karena di mana-mana, black campaign selalu dipakai untuk kampanye," katanya.

Media sosial, selama periode kampanye Pilkada DKI 2017, kerap menjadi wadah untuk menyebarkan berita yang belum tentu benar terkait dengan tiga pasangan calon yang maju. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home