Loading...
DUNIA
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:57 WIB | Jumat, 25 September 2015

Hongaria Catat Rekor Baru Kedatangan 10.000 Imigran

Gadis kecil pengungsi bergerak di bawah kawat berduri, saat ia melintasi dari Serbia ke Hongaria, di Roszke, Kamis (27/8/2015). Lebih dari 10.000 migran, termasuk banyak wanita dengan bayi dan anak kecil, telah menyeberang ke Serbia selama beberapa hari terakhir dan menuju menuju Hongaria. (Foto: usnews.com/AP Photo /Darko Bandic)

BUDAPEST, SATUHARAPAN.COM  - “Kedatangan 10.046 imigran di Hongaria sepanjang Rabu  (23/9) mencapai rekor baru, sebagian besar melalui Kroasia,“ kata kepolisian Hongaria pada Kamis (24/9), saat gelombang pengungsi masuk melalui negara-negara Balkan barat menuju Eropa utara.

“Sebanyak 9.939 imigran masuk dari Kroasia, sedangkan 102 orang lainnya menyeberang dari Serbia,” kata kepolisian. Selisih lima imigran dalam kedua jumlah tersebut tidak dijelaskan.

Rekor sebelumnya tercatat pada 14 September, saat 9.380 imigran melintas sesaat sebelum Hongaria secara efektif menutup perbatasannya dengan Serbia.

Penutupan perbatasan Hongaria dengan Serbia pekan lalu, membawa ribuan imigran memasuki Kroasia, langsung membuat kewalahan pihak berwenang, yang kemudian mulai mengangkut mereka dengan bus menuju perbatasan Hongaria.

Setelah masuk ke Hongaria, sejumlah kereta kemudian membawa para imigran ke perbatasan Austria. Negara bagian Burgenland, Austria mencatat 5.900 kedatangan baru pada Rabu (23/9) dan 2.200 kedatangan lainnya setelah tengah malam (waktu setempat).

Dari Austria, para imigran berupaya melakukan perjalanan menuju Eropa utara, khususnya Swedia dan Jerman yang memiliki aturan suaka fleksibel, bagi pengungsi Suriah namun juga memperketat pengawasan perbatasan.

Rekor jumlah kedatangan baru imigran di Hongaria itu muncul, setelah para pemimpin Uni Eropa pada Rabu (23/9), sepakat untuk meningkatkan bantuan bagi negara-negara tetangga Suriah, termasuk bantuan satu miliar dolar melalui badan-badan PBB.

Krisis Pengungsi Turunkan Kepercayaan Konsumen Jerman

Sementara itu, tingkat kepercayaan konsumen di Jerman turun, akibat krisis pengungsi Eropa saat konsumen mengkhawatirkan dampak ekonomi dari gelombang pengungsi masif, menurut jajak pendapat pada Kamis (24/9).

“Kepercayaan konsumen agak berkurang,“ kata perusahaan riset pasar Gesellschaft für Konsumforschung/ Society for Consumer Research (Gfk), yang  adalah periset pasar terbesar di Jerman.

Turunnya sentimen konsumen pada Agustus, jelas terjadi berulang kali. Ketika risiko perekonomian global dipertimbangkan, keraguan mengenai prospek ekonomi mendatang juga muncul karena beragam gejolak dan peningkatan drastis terbaru sebagian besar arus pengungsi yang tidak terawasi.

Prospek pada Oktober, indeks kepercayaan rumah tangga acuan GfK diperkirakan akan turun menjadi 9,6 poin dari 9,9 poin pada September.

Meskipun demikian, GfK menekankan barometer itu masih dalam tingkat sangat baik.

Jika kita melihat, perkembangan yang sangat positif dalam sektor retail, kita bisa beranggapan pengeluaran konsumen akan terus menjadi pilar sangat penting bagi perekonomian tahun ini, tulisnya.

“Sejauh mana arus masuk pengungsi masif akan berdampak pada permintaan domestik masih harus dipantau,”  kata GfK. (AFP/Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home