Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 10:05 WIB | Senin, 22 Agustus 2016

Hungaria Diminta Gunakan Babi Sebagai Pagar Bendung Imigran

Pagar di perbatasan Hungaria (Foto:independent.co.uk)

BUDAPEST, SATUHARAPAN.COM - Seorang anggota parlemen Hungaria menjadi sasaran kritik setelah melontarkan sebuah usul kontroversial untuk membendung imigran dan pengungsi yang mencoba masuk ke negara itu. Ia mengusulkan untuk menempatkan kepala babi di pagar perbatasan negara tersebut agar para imigran enggan untuk mendekatinya.

Pemerintah sayap kanan negara Hungaria dewasa ini telah mendapat kritik keras secara internasional karena sikap mereka yang sangat ketat terhadap pengungsi. Sebagai bagian dari langkah-langkah untuk memblokir pengungsi yang mencari suaka ke negara itu, Hungaria telah mendirikan pagar di sepanjang perbatasan.

Baru-baru ini pasukan keamanan telah pula  mulai menempatkan orang-orangan di sepanjang pagar itu, sebagai upaya tambahan untuk menghalangi para pengungsi. Sebab, walaupun ada pagar pembatas, para pengungsi masih banyak yang berusaha masuk.

Menanggapi kritik atas taktik menempatkan orang-orangan itu, anggota parlemen Hungaria dari Partai Rakyat Kristen Demokratik Eropa, Gyorgy Schopflin menyampaikan pernyataan lewat akun twitter: "gambar manusia adalah haram ... kepala babi akan menghalangi (pengungsi)  lebih efektif."

Tak pelak, seruannya ini menerbitkan kritik keras terhadapnya. Andrew Stroehlein dari Human Rights Watch, berkata kepada Schopflin: "Kata-kata Anda menjijikkan. Perkataan seperti itu biasanya datang dari pengikut neo-Nazi anonim, tetapi Anda itu seorang anggota parlemen. Berperilakukah sebagaimana anggota parlemen."

Namun,  Schopflin menolak meminta maaf dan mengatakan kritik yang ditujukan kepada dirinya "mulai menyerupai ujaran kebencian." 

Hungaria selama ini dikritik karena bersikap keras terhadap pengungsi dan tidak mau ambil bagian dalam program penampungan pengungsi bersama dengan negara-negara tetangga Eropa lainnya. Politisi setempat khawatir terlalu banyak biaya finansial dan kompromi budaya Kristen Hungaria apabila pengungsi diizinkan masuk.

Dari 177.135 pemohon suaka ke Hungaria pada tahun 2015, hanya 146 yang disetujui, menurut statistik pemerintah.

Maret tahun lalu, pemerintah Hungaria menyatakan keadaan darurat di negara itu akibat krisis pengungsi Eropa. Mereka menerjunkan tambahan 1.500 personel keamanan di perbatasan Serbia  dalam upaya menangkal masuknya pengungsi.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home