Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 17:16 WIB | Selasa, 28 Oktober 2014

Imam Besar Sudais: Islam Hargai Umat Yahudi

Ilustrasi. menjunjung toleransi antarumat beragama sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW menghargai umat Yahudi.( Foto: sidogirinet)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Imam besar Masjidil Haram dan Nabawi, Sheikh Abdul Rahman al-Sudais, menepis anggapan Islam itu intoleran, sebaliknya agama dengan penganut terbesar kedua di dunia ini menjunjung toleransi antarumat beragama sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW menghargai umat Yahudi.

"Rasulullah Muhammad SAW memperlakukan semua masyarakat yang sama. Contohnya saat itu adalah umat Yahudi yang diperlakukan sama baiknya dengan muslim," kata Sudais, di sela-sela seminar tentang kemoderatan dalam Alquran dan Alhadits, di Hotel Shangrila, Jakarta, Selasa (28/10).

Dia mengatakan, amalan berbuat baik dengan sesama manusia dan larangan menggangu umat lain itu prinsip Islam yang tertuang dalam sumbernya, Alquran dan Alhadits.

Lebih lanjut, dia menjelaskan justru orang yang tidak benar-benar tahu Islam yang melakukan tindakan intoleransi beragama.

"Kepada mereka itu (umat lain), muslim berbuat baik, seperti dicontohkan Rasulullah SAW untuk memperlakukan orang Yahudi secara baik selama mereka tidak mengganggu. Islam sangat menghargai toleransi," kata dia.

Orang yang tidak tahu agama Islam-lah yang tidak bertoleransi," kata ketua umum Badan Otoritas Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, dengan pangkat setingkat menteri di Arab Saudi itu.

Toleransi beragama menjadi isu yang mengemuka di tengah banyak peristiwa radikalisme, di antaranya yang dilancarkan kaum ekstrimis Al Qaeda dan Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS.

Kehadiran radikalisme itu ditengarai oleh rendahnya toleransi antarumat beragama.

Rektor Univeritas Islam Madinah, Abdurrahman bin Abdullah Assanad, mengatakan, gerakan Islam moderat antikekerasan harus terus didorong ke seluruh dunia. Bagi dia, kekerasan tidaklah mencerminkan Islam.

"Banyak yang justru merusak nama Islam dengan fundamentalisme, radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme. Hal itu harus kita atasi bersama," katanya. (Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home