Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:13 WIB | Kamis, 09 Oktober 2014

Indonesia Contoh Bagus Aplikasi Nuklir untuk Pertanian

Wakil dari International Atomic Energy Agency (IAEA) Stephan Nielen, saat Mid-Term Project Assessment Meeting RCA di Hotel Melia Purosani Yogyakarta, Senin (6/10/2014).(Foto: batan.go.id)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM  - Indonesia adalah contoh bagus bagi negara lain dalam aplikasi iptek nuklir di bidang pertanian, khususnya pada pemuliaan tanaman menggunakan teknik mutasi radiasi, demikian disampaikan wakil dari International Atomic Energy Agency (IAEA) Stephan Nielen saat Mid-Term Project Assessment Meeting RCA di Hotel Melia Purosani Yogyakarta, Senin (6/10).

Stephan Nielen mengatakan permasalahan pangan, apalagi dengan perubahan iklim yang terjadi belakangan ini, dihadapi hampir semua negara. Namun, menurutnya, Indonesia mampu membuktikan upaya-upaya menghadapi hal itu. “Indonesia punya banyak potensi, negara lain bisa banyak belajar dari Indonesia” tuturnya.

Sementara itu Luxiang Liu dari Tiongkok, Lead Country Coordinator (LCC), menyebutkan penting sekali adanya kerja sama regional untuk menjawab permasalahan-permasalahan seperti itu, dengan teknik mutasi radiasi dan teknik nuklir lain yang menggunakan isotop, mampu meningkatkan produktivitas tanaman dan ketahanan terhadap perubahan iklim. Tujuan umum dari program RCA, adalah bagaimana mendapatkan varietas tanaman yang bagus. Setiap negara mempunyai proyek sendiri-sendiri, tetapi di situlah mereka saling berbagi informasi. Ia berharap kerja sama seperti itu terus berlanjut.

Indonesia, bersama-sama Peru, Vietnam, Tiongkok, dan Bangladesh, pada 24 September lalu memperoleh penghargaan tertinggi iptek nuklir (Outstanding Achievement) dari IAEA di bidang pemuliaan tanaman menggunakan teknik mutasi radiasi. Menurut Kepala  Badan Tenaga Nuklir  Nasional (Batan) Djarot Sulistio Wisnubroto, penghargaan itu adalah kebanggaan, prestasi dan capaian, namun sekaligus juga merupakan tantangan ke depan untuk terus mengembangkan hasil-hasil riset yang lebih baik. Satu hal yang tak kalah penting adalah regenerasi dan transfer ilmu bagi peneliti generasi mendatang di Batan. (batan.go.id)

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home